Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 27 Des 2024, 02:40 WIB

Jepang Kekhawatir Peningkatan Kekuatan Militer Tiongkok

Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya

Foto: AFP/Toshifumi KITAMURA

BEIJING - Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, pada Rabu (25/12) mengemukakan kekhawatiran yang amat serius atas pembangunan militer Tiongkok saat ia bertemu dengan mitranya Wang Yi di Beijing, kata Tokyo.

Dalam kunjungan pertamanya ke Tiongkok sejak menjadi diplomat utama Jepang pada awal 2024 , Menlu  Iwaya mengatakan kepada Menlu Wang bahwa Tokyo akan terus memantau dengan seksama situasi Taiwan dan perkembangan militer terkini, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang .

Saat bertemu dengan Menlu Wang di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, ia juga menyatakan kekhawatiran serius atas situasi Laut Tiongkok  Timur (LTT), termasuk di sekitar Kepulauan Senkaku dan meningkatnya aktivitas militer Tiongkok, kata Tokyo. Selain itu, MenluIwaya menyerukan pembebasan segera warga negara Jepang yang ditahan oleh otoritas Tiongkok.

“Ketidakjelasan seputar undang-undang antispionase menyebabkan orang Jepang berpikir dua kali untuk mengunjungi Tiongkok,” ucap Menlu Iwaya.

Namun kedua menteri juga sepakat untuk mengusahakan kunjungan Wang ke Jepang secepat mungkin tahun depan.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan itu akan berlangsung pada waktu yang tepat, tanpa menyebutkan diskusi mengenai manuver militer Beijing atau penahanan warga negara Jepang.

“Sebelumnya, Menlu  Iwaya bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dan setuju untuk bekerja sama demi hubungan yang konstruktif dan stabil,” lapor kantor berita Kyodo.

Ketegangan

Tiongkok dan Jepang merupakan mitra dagang utama, tetapi meningkatnya ketegangan atas wilayah yang disengketakan dan pengeluaran militer telah menggoyahkan hubungan dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, kehadiran Beijing yang lebih tegas di sekitar wilayah yang disengketakan di kawasan tersebut telah memicu kemarahan Tokyo, yang mendorongnya untuk meningkatkan hubungan keamanan dengan sekutu utama AS dan negara-negara lain.

Pada Agustus lalu sebuah pesawat militer Tiongkok menerobos untuk pertama kalinya ke wilayah udara Jepang yang dikonfirmasi oleh Beijing, diikuti beberapa pekan kemudian oleh sebuah kapal perang Jepang yang berlayar melalui Selat Taiwan untuk pertama kalinya.

Peluncuran uji coba misil balistik antarbenua yang jarang dilakukan Beijing ke Samudra Pasifik pada akhir September juga memicu protes keras dari Tokyo, yang mengatakan bahwa pihaknya tidak diberi pemberitahuan sebelumnya.

Ketegangan antara kedua belah pihak juga berkobar pada tahun 2023 atas keputusan Jepang untuk mulai melepaskan sebagian air pendingin reaktor PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik. Tiongkok menyebut langkah tersebut egois dan melarang semua impor makanan laut Jepang.

Sementara itu pendudukan brutal Jepang di beberapa wilayah Tiongkoksebelum dan selama Perang Dunia II tetap menjadi titik sensitif lainnya, dengan Beijing menuduh Tokyo gagal menebus kesalahan masa lalunya. Kunjungan pejabat Jepang ke Kuil Yasukuni dengan tujuan memberi penghormatan pada  para korban perang Jepang, termasuk penjahat perang, kerap kali memicu kemarahan Beijing. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.