Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pakar Perancangan Kota Prof. Ir. Antony Sihombing, MPD, Ph.D

Jakarta Akan Banyak Alami Kemajuan setelah Ibu Kota Negara Pindah

Foto : ISTIMEWA

Pakar Perancangan Kota Prof. Ir. Antony Sihombing, MPD, Ph.D

A   A   A   Pengaturan Font

Mungkin dalam jangka waktu 5-10 tahun yang tadinya mau pindah ke Jakarta mulai memikirkan karena Ibu Kota ke sana lebih baik pindah ke sana. Karena ibu kota baru ada pendidikan yang bagus, lalu ada pekerjaan baru, lalu tempat wisata yang baru. Jadi kemungkinan orang yang datang ke Jakarta itu tidak sebanyak dulu. Urbanisasi akan mengalami penurunan dan era teknologi saat ini sebenarnya dia bisa tetap di Jakarta, walaupun Ibu Kota di sana.

Apakah mengurangi kemacetan Ibu Kota pindah?

Pastinya akan mengurangi kemacetan di Jakarta, karena jumlah kegiatan pemerintah pusat akan berpindah ke IKN Nusantara. Paling tidak pergerakan pegawai pemerintah pusat akan banyak pindah ke ibu kota baru, sehingga kegiatan di Jakarta akan berkurang.

Setelah Jakarta tidak menjadi Ibu Kota Negara, idealnya Kota Jakarta berubah menjadi kota industri, bisnis, atau apa?

Industri dengan bisnis dekat-dekat, karena hasil industri harus dibisniskan, diperdagangkan, dijual, ditransaksikan. Kalau menurut saya, Jakarta menjadi kota bisnis dan industri, termasuk industri jasa keuangan dan lainnya. Jadi, industri yang berada di sekitar Jabotabek ini akan tetap hidup. Ditambah lagi infrastruktur sudah bagus, pelabuhan, airport, jalan tol, trans Jawa, trans Sumatera. Jadi, Kota Jakarta akan tetap memiliki magnet dan semakin mengalami banyak kemajuan ke depan sesuai tuntutan zaman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top