Jadi Wamendiktisainstek, Stella Christie Diharapkan Mampu Optimalkan Cara Belajar Mahasiswa
Akademisi dan guru besar Tsinghua University, Tiongkok, prof Stella Christie usai pembekalan tugas calon wakil menteri di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/10/2024).
Foto: ANTARA/M Fikri SetiawanJAKARTA - Guru Besar Tsinghua University Tiongkok Prof Stella Christie resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) dalam Kabinet Merah Putih, di bawah pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Stella yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang sains kognitif, hingga pengalaman bertaraf internasional di dunia akademisi dianggap menjadi potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Salah satu hasil penelitiannya yang populer berfokus pada bagaimana manusia belajar dan berpikir, dimana dirinya menggunakan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan studi manusia, hewan, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab pertanyaan mendasar: "Mengapa Kita Pintar?".
Karya-karya dari wanita kelahiran Medan 11 Januari 1979 itu juga telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah terkemuka, seperti Current Biology, Cognitive Science, Scientific Reports, hingga Journal of Cognition and Development, dan salah satunya mendapat predikat sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.
Di samping itu, riwayat pendidikannya menjadi contoh baik yang bisa menjadi inspirasi anak bangsa. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta, dan kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.
Tak berhenti di situ, Stella juga meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cumlaude with Highest Honors pada tahun 2004, dan kemudian melanjutkan studinya hingga tingkat doktoral di Northwestern University, dan berhasil memperoleh gelar PhDpada tahun 2010.
Kemudian ia menjadi profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat, dari 2012 hingga 2018 dan memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Tsinghua University Tiongkok.
Di dunia pendidikan tinggi Indonesia, Stella bukanlah orang baru karena pernah berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam membahas bagaimana membuat ekosistem yang kreatif di dunia pendidikan tinggi pada 2020, serta memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia".
Peran Stella dalam memperkenalkan metode pengajaran yang inovatif diyakini selaras dengan visi-misi Presiden Prabowo, yang salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.
Dalam misi tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Ditetapkannya Prof Stella Christie menjadi Wamdiktisaintek RI diharapkan mampu mempercepat langkah menuju negara maju berbasis inovasi.
Integrasi antara riset dan industri yang didukung oleh kebijakan yang memadai diharapkan akan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis, seperti teknologi digital, energi hijau, dan industri manufaktur.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 5 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
Berita Terkini
- Polri Tindak 85 Influencer yang Promosikan Judi Online
- Heboh! Mayat Penambang Emas Ditemukan Tertelungkup di Tepi Sungai Bone, Gorontalo
- Penobatan Raja Charles Habiskan Biaya Pajak Inggris Rp1,4 Triliun
- Cagub Ridwan Kamil Komitmen Hadirkan Program Tebus Murah Sembako
- Prihatin Nasib Peternak Sapi, DPR Minta Pemerintah Tegas Tetapkan Aturan Tata Niaga Impor Susu