Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Isu Lingkungan dan Teknologi Ancam Kendaraan Listrik Berbasis Nikel RI

Foto : The Conversation/Shutterstock/Zakariya AF

Mobil dinas di stasiun pengisian kendaraan listrik, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, pasar di Cina, seperti halnya di Indonesia, didominasi oleh light-duty vehicles - mobil penumpang atau truk dengan maksimal berat 3,85 ton. Di Cina, kendaraan jenis ini mulai banyak menggunakan baterai lithium iron phospate (LFP). Meski memiliki kapasitas yang lebih terbatas dibanding baterai berbasis nikel, LFP lebih mudah dan murah dibuat karena tidak menggunakan nikel dan kobalt sama sekali. Tentu saja keunggulan Indonesia yang kaya akan nikel akan jauh berkurang dengan teknologi baterai LFP.

LFP cocok digunakan untuk kendaraan kecil hemat energi dengan jarak tempuh yang pendek seperti di perkotaan, yang sangat cocok di pasar Cina, India maupun Indonesia. Wuling air EV, salah satu kendaraan listrik terjangkau yang telah beredar di Indonesia, menggunakan baterai tipe LFP. Tidak hanya perusahaan Cina, Tesla dan Volkswagen juga sudah mulai melirik LFP untuk model terjangkau mereka.

Penggunaan LFP dipicu oleh kenaikan harga nikel akibat serangan Rusia ke Ukraina dan berkurangnya subsidi untuk baterai berbasis nikel. Nikel kelas 1 cukup terbatas ketersediaannya, sementara nikel kelas 2 agak sulit diproses sesuai ESG. Menurut laporan International Energy Agency (IEA), ketika nikel sulit diakses, baterai LFP akan mendominasi tipe baterai yang digunakan pada 2030 nanti. Semakin terbatasnya bahan baku nikel yang tersedia, maka semakin gencar riset untuk penggunaan bahan-bahan alternatif seperti LFP.

Memanfaatkan perjanjian dagang

Pemerintah Indonesia perlu mulai memikirkan target pasar dari sel baterai. Di pasar low-end (kelas bawah), kendaraan listrik tanpa nikel semakin kuat merambah. Di pasar high-end (kelas atas), akses menuju pasar Eropa dan Amerika Utara juga memiliki hambatan tersendiri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top