Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Ironi Musibah di "Bali Baru"

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Langkah Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah yang membuat paket wisata perairan terpadu seperti Danau Toba akan sia-sia, tanpa tersedia kapal wisata yang aman, nyaman, dan kapasitasnya memadai. Perlu menambah kapal baru berukuran sedang untuk mewujudkan destinasi wisata yang terintegrasi.

Wisata perairan membutuhkan moda transportasi sesuai dengan regulasi International Maritime Organization (IMO). Organisasi ini secara umum mengatur keamanan angkutan kapal, pencegahan polusi, serta persyaratan, pelatihan dan pendidikan awak kapal. Hingga kini kapal-kapal Indonesia banyak tidak mampu memenuhi ketentuan IMO.

Bahkan mereka banyak melanggar regulasi. Otorita dan pemerintah daerah perlu segera menyusun destination management organisation yang baik. Keniscayaan bagi pemerintah daerah menyiapkan infrastruktur transporatsi terbaik. Di dalamnya termasuk eksistensi kedokteran wisata. Laut dan danau menjadi objek wisata yang perkembangannya paling pesat beberapa tahun terakhir di industri pariwisata dunia.

Tingginya permintaan wisata perairan harusnya memacu pemerintah membenahi infrastruktur. Kita perlu belajar dari Malaysia yang 40 persen pendapatan domestik brutonya dari wisata perairan. Maladewa sudah 100 persen PDB. Sedangkan Indonesia baru memperoleh 10 persen, padahal negara kita memiliki sangat banyak destinasi wisata perairan yang sangat eksotik.

Baca Juga :
Balap Motor Jalanan


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top