Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Investor Masih "Wait and See" terhadap Data Ekonomi Penting

Foto : ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Petugas melayani penukaran uang rupiah di Bank BSI, Jakarta, Senin (30/10). Mata uang rupiah menguat 48 poin atau 0,30 persen menjadi 15.890 rupiah per dollar AS

A   A   A   Pengaturan Font

"Bursa Asia bergerak mixed akibat aksi investor yang cenderung wait and see untuk berinvestasi pasar saham. Para investor lebih memilih aset yang bersifat safe haven seperti emas karena peperangan antara Israel dan Hamas semakin memanas terutama adanya rencana dari Israel untuk mengepung Gaza dalam tahap kedua," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.

Selain itu, pasar juga sedang menantikan berbagai rilis data ekonomi di berbagai negara.

Dari Amerika Serikat (AS), angka ketenagakerjaan akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan menunjukkan payrolls AS masih meningkat sebesar 188.000 pada Oktober 2023 setelah kenaikan besar pada September 2023, namun pertumbuhan tahunan pendapatan rata-rata masih terlihat melambat menjadi 4,0 persen dari 4,2 persen.

Proyeksi ini tentunya semakin memberikan peluang bagi the Fed untuk mempertahankan suku bunga pada 5,25-5,5 persen pada November. Sementara itu, Bank of England juga diperkirakan akan tetap menahan kebijakannya minggu ini, dengan pasar memperkirakan sekitar 70 persen kemungkinan Bank of England akan melakukan pengetatan sepenuhnya.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top