
Investasi Makin Digandrungi, 780 Ribu Investor Baru Masuk Pasar Modal
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (14/03/2025).
Foto: ANTARA/ Muhammad HeriyantoJAKARTA - Semakin banyak individu atau entitas yang mulai berinvestasi dalam instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
Hal Ini bisa menunjukkan meningkatnya minat investasi. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi semakin tinggi, terutama dengan kemudahan akses melalui platform digital.
Selain itu, kepercayaan terhadap pasar modal menguat. Investor percaya bahwa pasar modal memberikan peluang keuntungan yang menarik dibandingkan instrumen lain seperti deposito atau properti.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, terdapat sebanyak 780.000 investor baru di pasar modal Indonesia sepanjang tahun sampai periode Maret 2025.
Sehingga, sampai saat ini total investor pasar modal Indonesia tercatat mencapai 15,6 juta Single Investor Identification (SID).
“Kami percaya bahwa pasar modal dapat berperan aktif dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga delapan persen pada tahun 2029,” ujar Jeffrey di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (14/3).
Dalam kesempatan ini, Ia menyampaikan bahwa pasar modal Indonesia berpotensi berkontribusi hingga 61 persen melalui aktivitas penggalangan dana, dari kebutuhan investasi tambahan selama lima tahun ke depan, yang diestimasi sebesar Rp14.000 triliun.
Pihaknya menargetkan kontribusi langsung melalui penggalangan dana dapat mencapai Rp1.500 triliun selama lima tahun mendatang, melalui inisiatif seperti Intial Public Offering (IPO) Lighthouse Company, penawaran umum Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta efisiensi proses Right Issue.
Sementara itu, pihaknya menargetkan kontribusi tidak langsung melalui peningkatan valuasi perusahaan tercatat yang memberikan leverage untuk pendanaan melalui utang, akan mencapai Rp6.800 triliun.
“Infrastruktur pasar modal yang efisien juga dapat memainkan peran penting dalam menciptakan multiplier effect terhadap ekonomi nasional,” ujar Jeffrey.
Ia menjelaskan, ekspansi bisnis perusahaan tercatat dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada komponen konsumsi rumah tangga dalam produk domestik bruto (PDB).
“Kontribusi perusahaan tercatat, baik melalui setoran pajak yang mencapai Rp185 triliun maupun dividen kepada para investor yang mencapai Rp367 triliun pada tahun 2023, menjadi bukti nyata dampak positif pasar modal bagi perekonomian,” ujar Jeffrey.
Berita Trending
- 1 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 2 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 3 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 4 Kemdiktisaintek Luncurkan Hibah Penelitian Transisi Energi Indonesia-Australia
- 5 Brigade Beruang Amankan Pembalak Liar di Suaka Margasatwa Kerumutan
Berita Terkini
-
Tak Perlu Panik! Pemerintah Perkuat Stabilisasi Pangan Ramadhan
-
Stop Insiden Serupa! Menhub Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan Risiko di Kereta
-
Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
-
PSU Pilkada di 24 Daerah Habiskan Rp719 Miliar, Pakar: Cerminan Buruknya Tata Kelola Pemilu di Indonesia
-
Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika