Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Insentif ke Sektor Hulu Pertanian yang Masih Minim Harus Ditingkatkan

Foto : ANTARA/ADENG BUSTOMI

Pegawai Bulog memeriksa kondisi beras yang ada di Gudang Bulog Kantor Cabang Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Dwi mengingatkan kenapa sektor hulu pertanian ini harus dibikin menarik karena selama 2011 hingga 2019, konversi lahan pertanian itu mencapai sejuta hektare. Pemerintah harus menutup peluang angka itu terus bertambah.

Makanya, dia menolak tegas adanya wacana impor beras yang digulirkan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, seiring dengan kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terkahir. Kendati kenaikannya sedikit, tetapi saat ini petani menikmati keuntungan.

"Tetapi jangan imporlah, kasihan petani. Impor delapan komoditas pangan tahun lalu mencapai 27,7 juta ton, terbesar dalam sejarah Indonesia, masa mau impor beras lagi? Bukannya sudah dapat penghargaan swasembada pangan kemarin? Intinya, gimana saja caranya kendalikan harga ini, tetapi jangan impor," tegasnya.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan pihaknya melakukan penguatan regulasi karena cadangan pangan nasional beras sekitar 800-900 ribu ton. "Ini harus ditingkatkan cadangan pangannya. Kami sedang berupaya merevisi Perpresnya," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.

Adapun beleid yang dimaksudkan untuk direvisi ialah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top