Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 07 Des 2024, 01:00 WIB

Ini Strategi Cerdas untuk Mendukung Transisi Energi di Indonesia

Anindita Hapsari - Analis Pertanian, Kehutanan, Tata Guna Lahan dan Perubahan Iklim IESR

Foto: istimewa

JAKARTA – Institute for Essential Services Reform (IESR) mengusulkan beberapa strategi jangka panjang dan pendek yang dapat diterapkan pemerintah dalam transisi energi Indonesia.

Analis Pertanian, Kehutanan, Tata Guna Lahan dan Perubahan Iklim IESR, Anindita Hapsari, menekankan pada strategi jangka pendek untuk menangani isu yang mendesak, dan jangka panjang untuk membangun fondasi sistem energi rendah karbon yang berkelanjutan dan selaras Persetujuan Paris.

“Tanpa langkah strategis dan ambisius untuk menurunkan emisi di semua sektor, Indonesia berisiko menghadapi pemanasan global lebih dari 3 derajat Celsius, berdasarkan pemodelan IESR,” kata Anindita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/12).

Seperti dikutip dari Antara, Anindita mengatakan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk jangka pendek.Pertama, pemerintah perlu menegakkan kepatuhan dalam memastikan implementasi kebijakan yang ada, seperti pengetatan standar emisi bahan bakar dan penerapan bangunan hijau.

Kedua, tambah Anindita, memberikan insentif untuk mempercepat adopsi teknologi rendah emisi, seperti elektrifikasi kendaraan darat,dan implementasi mekanisme perdagangan karbon.

Kemudian ketiga, tambah dia, mendukung sektor seperti pengolahan mineral agar lebih ramah lingkungan dan memprioritaskan dan akselerasi pengadaan energi terbarukan.

Energi Terbarukan

Anindita mengatakan untuk jangka panjang juga ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertamapemerintah perlu membangun infrastruktur energi terbarukan, seperti mengembangkan kapasitas produksi hidrogen hijau dan amonia sebagai bahan bakar masa depan, dan memperkuat infrastruktur jaringan listrik untuk mendukung integrasi energi terbarukan.

Kedua, menyusun mekanisme pasar yang mendorong efisiensi dan keberlanjutan energi. Ketiga, tambah Anindita, fleksibilitas sistem listrik dengan layanan tambahan dan inovasi seperti ESCO (energy service companies).Keempat, tambah dia, memperkuat peran daerah dalam implementasi kebijakan transisi energi, seperti pengelolaan sumber daya lokal dan perencanaan energi regional.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.