
Ini Alasan Perempuan Milenial Pilih Menunda Menikah

Ilustrasi menunda menikah.
Tanda-tanda terjadinya fenomena reseksi seks di Indonesia mulai terlihat khususnya pada penurunan data pernikahan.
Musahwi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
Ketidakstabilan ekonomi global tidak hanya menciptakan ketakutan atas daya tahan negara dari krisis, tetapi juga berimplikasi pada mindset kolektif tentang seksualitas, makna pernikahan, dan memiliki keturunan.
Masalah bertumpuk-tumpuk terkait kesetaraan gender, ketimpangan ekonomi dan pendidikan, dan masih kentalnya budaya patriarki telah menciptakan kekhawatiran bagi perempuan di banyak negara untuk membina rumah tangga dan memiliki anak.
Kekhawatiran ini lalu mendorong makin meluasnya 'resesi seks': menurunnya aktivitas seks untuk tujuan reproduksi sebagai konsekuensi dari keputusan untuk tidak memiliki keturunan (childfree) dan menunda menikah (waithood). Gerakan waithood ini banyak dilakukan oleh generasi milenial, terutama kaum perempuan.
Di Indonesia, negara yang ditopang oleh kultur religius dan spirit kekeluargaan, tanda-tanda terjadinya fenomena reseksi seks mulai terlihat khususnya pada penurunan data pernikahan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya