Inggris Sukses Uji Coba Empat Hari Kerja Seminggu, Bagaimana Selanjutnya?
Perusahaan-perusahaan tengah mempertimbangkan model kerja fleksibel, termasuk empat hari kerja seminggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa empat hari kerja masih menjadi pilihan yang lebih unggul dibandingkan berbagai model kerja lainnya. Sebagian responden memilih untuk bisa mengambil libur di hari kelima (sekitar 70%), atau untuk libur pada hari Jumat atau Senin (61%).
Setelah model empat hari kerja dalam seminggu, bekerja penuh waktu tapi memiliki kebebasan untuk memilih jadwalnya, serta kebebasan untuk bisa bekerja dari rumah ketika perlu, adalah pilihan populer berikutnya (masing-masing 65% dan 66%). Model kerja dari rumah sepanjang waktu menjadi pilihan yang paling tak diminati, namun skema ini memperoleh tambahan dukungan secara signifikan setelah pandemi, naik menjadi 51% dibanding 43% sebelum COVID.
Penelitian kami juga menunjukkan bahwa preferensi berubah berdasarkan demografi pekerja. Perempuan, misalnya, secara signifikan lebih mungkin menginginkan pilihan model kerja alternatif dibandingkan dengan laki-laki. Aspek wilayah juga turut berperan.
Para pebisnis harus memahami gambaran lengkap kebutuhan dalam bisnis mereka masing-masing untuk menyukseskan model kerja fleksibel. Harus ada keseimbangan antara preferensi individual dengan kebijakan sumber daya manusia perusahaan dan proses kerja.
Hal ini akan membantu menjaga produktivitas - sekaligus kesejahteraan karyawan - walaupun orang-orang bekerja dalam jam yang kerja yang lebih pendek (dengan upah tetap).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya