Inflasi Memicu Lonjakan Tajam Utang Agregat di Asia
KRISHNA SRINIVASAN Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF - IMF memperkirakan perlambatan tajam dalam pertumbuhan global dari 6,1 persen tahun lalu menjadi 3,2 persen tahun ini. IMF juga memprediksi pertumbuhan di Tiongkok dan India akan terpukul.
"Penurunan harga (pertumbuhan) mencerminkan dampak serius dari perang (Ukraina). Perang telah menyebabkan peningkatan inflasi yang signifikan," katanya.
Asia secara keseluruhan jelasnya telah mengalami pengetatan yang cukup besar dalam kondisi keuangan, terutama karena ekonomi maju menaikkan suku bunga.
Krishna mengatakan, beberapa negara perlu menaikkan suku bunga dengan cepat karena inflasi sudah meluas ke inflasi inti. Langkah itu untuk mencegah spiral ekspektasi inflasi dan upah yang nantinya akan membutuhkan kenaikan bunga lebih besar jika dibiarkan tanpa terkendali.
Sebagian besar negara berkembang Asia telah mengalami arus keluar modal yang sebanding dengan yang terjadi pada 2013, ketika imbal hasil obligasi global melonjak.
Arus modal keluar sangat besar terjadi di India, mencapai 23 miliar dollar AS sejak invasi Russia ke Ukraina. Arus modal keluar asing juga terlihat di Korea Selatan dan Taiwan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya