Indonesia Perlu Meniru Kebijakan Ini, Rekor Baru Angka Perjalanan Cerminkan Ekonomi Tiongkok yang Kian Kuat
Turis dari daratan Tiongkok menaiki kereta di pos pemeriksaan perbatasan Lo Wu di Hong Kong, beberapa waktu lalu. Tiongkok mencatatkan lonjakan perjalanan kereta dan udara yang signifikan.
Foto: AFP/Peter PARKSBEIJING - Tiongkok mencatatkan lonjakan perjalanan kereta dan udara yang signifikan pada 2024, yang didorong oleh kegiatan ekonomi yang dinamis dan belanja konsumen yang kuat.
Jaringan jalur kereta negara ini menangani rekor 4,08 miliar perjalanan penumpang pada 2024, meningkat 10,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Tiongkok State Railway Group Co Ltd.
Seperti dikutip dari Antara, data terbaru dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok atau Civil Aviation Administration of Tiongkok (CAAC) menunjukkan perjalanan penumpang udara diperkirakan mencapai rekor 730 juta pada 2024, meningkat 18 persen (yoy).
Sebagai indikator utama pertumbuhan ekonomi, angka perjalanan yang memecahkan rekor itu menandakan peningkatan yang stabil dalam kemauan konsumsi masyarakat Tiongkok, kata Dekan Fakultas Pariwisata dan Manajemen Layanan di Universitas Nankai Xu Hong.
Lonjakan tersebut, dikatakan Hong, sebagian didorong oleh peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan liburan. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kinerja gemilang dalam perekonomian Tiongkok pada 2024.
Dalam tiga kuartal pertama tahun lalu, Tiongkok melaporkan 4,24 miliar perjalanan domestik, yang mewakili peningkatan 15,3 persen (yoy). Total pengeluaran wisatawan domestik mencapai 4,35 triliun yuan (1 yuan = 2.218 rupiah), naik 17,9 persen (yoy).
Perbaikan infrastruktur membuat berbagai daerah dan destinasi yang kurang dikenal menjadi lebih mudah dijangkau. Hal ini menyebabkan pergeseran yang semakin meningkat menuju perjalanan ke tempat-tempat yang tidak terlalu populer, menarik wisatawan yang mencari pengalaman unik.
Peneliti di Akademi Penelitian Ekonomi Makro Tiongkok (Chinese Academy of Macroeconomic Research) Lu Wei mencatat daerah-daerah yang kurang dikenal yang memiliki fasilitas bandar udara menjadi semakin populer di kalangan pelaku perjalanan Tiongkok. Di luar hiruk pikuk pasar perjalanan domestik, perjalanan internasional juga berkembang pesat tahun lalu, dengan ledakan pariwisata inbound (masuk) dan outbound (keluar).
Bebas Visa
Ledakan perjalanan ke Tiongkok, yang didorong oleh perluasan kebijakan perjalanan bebas visa di negara tersebut, membuat wisatawan internasional berbondong-bondong datang ke Tiongkok untuk merasakan perpaduan antara tradisi kuno dan teknologi mutakhir. Lingkungan pembayaran yang lebih baik, papan petunjuk dua bahasa, dan dukungan lainnya membuat perjalanan di Tiongkok menjadi lebih nyaman bagi wisatawan asing.
"Ledakan pasar pariwisata inbound sejalan dengan fokus Tiongkok untuk merangsang permintaan," kata Xu.
Dia juga menyoroti peran penting perjalanan inbound dalam menggenjot konsumsi dan meningkatkan lapangan kerja di Tiongkok.
Pada awal Desember, kepemimpinan Tiongkok memposisikan "meningkatkan konsumsi" sebagai tugas kebijakan utama untuk 2025 dalam sebuah konferensi penentuan kebijakan, dan menyerukan implementasi rencana aksi khusus untuk mencapai tujuan tersebut.
Momentum perjalanan yang kuat itu diperkirakan akan terus berlanjut hingga musim lonjakan perjalanan Festival Musim Semi, yang merupakan periode puncak tradisional untuk jaringan transportasi Tiongkok. Lonjakan perjalanan Festival Musim Semi tahun ini akan berlangsung dari 14 Januari hingga 22 Februari.
Dengan kunjungan keluarga dan pariwisata yang terjadi bersamaan, negara padat penduduk itu siap membukukan rekor 9 miliar perjalanan selama musim puncak perjalanan. Perjalanan kereta dan perjalanan penumpang penerbangan sipil diproyeksikan mencapai rekor tertinggi masing-masing sebesar 510 juta dan 90 juta.
Guna mengakomodasi pergerakan massal para pelaku perjalanan, sistem kereta Tiongkok mengumumkan rencana operasi baru pada Minggu (5/1), menambahkan 230 kereta penumpang ke dalam jadwal di seluruh negeri sehingga totalnya menjadi 13.028. Sementara itu, sektor penerbangan sipil akan menangani rata-rata 18.500 penerbangan per hari selama arus mudik Festival Musim Semi, meningkat 8,4 persen dari 2024.
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
- 5 Mulai Januari 2025, Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Satu Tahun Menjadi 59 Tahun