
IAEA: Denuklirisasi Korut akan Sangat Sulit
Dirjen IAEA, Rafael Mariano Grossi
Foto: AFP/Joe Klamar[- On Line] [Tayang jam 02.59]
TOKYO - Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, menyatakan prospek denuklirisasi Korea Utara (Korut) sangat sulit. Grossi menyatakan hal itu secara langsung dengan NHK pada Kamis (20/2).
Dirjen IAEA itu berada di Jepang sejak Selasa (18/2), sebagian untuk melakukan pemantauan tambahan terhadap pembuangan air olahan dari PLTN Fukushima Daiichi yang sedang berlangsung.
Mengenai pelucutan senjata nuklir, Grossi mengatakan IAEA harus mengakui bahwa jumlah senjata nuklir tidak berkurang di tengah meningkatnya ketegangan global. Sebaliknya, persenjataan nuklir sedang dimodernisasi di hampir setiap negara pemilik senjata nuklir.
Mengacu pada Korut, Grossi mengatakan kepemimpinan negara itu baru-baru ini mengumumkan bahwa denuklirisasi tidak lagi menjadi pilihan. Kepala IAEA itu menjelaskan bahwa prinsip denuklirisasi Korut ditegaskan kembali selama pertemuan puncak Jepang-Amerika Serikat (AS) baru-baru ini."Ini akan sangat sulit. Kita harus mengakui bahwa memang demikian," ungkap dia.
Grossi melanjutkan dengan mengatakan bahwa program nuklir Korut berada dalam isolasi total dan sama sekali tidak dipantau oleh dunia internasional. Ia mengatakan IAEA tidak mengetahui secara pasti standar keselamatan yang dimiliki Korut.
Meski demikian, Grossi menyatakan harapan bahwa mungkin tidak mustahil untuk menjajaki keterlibatan sebagian dengan Pyongyang dalam pemantauan keselamatan. SB/NHK/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden