Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Indonesia Mampu Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Asean

Foto : ANTARA/GALIH PRADIPTA

Logo KTT Asean Summit 2023 di Bundaran HI, Jakarta, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

MALANG - Indonesia mampu menjadi penggerak percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asean, saat memegang Keketuaan Asean 2023. Ada sejumlah hal yang menjadi kunci bagi Indonesia untuk mampu berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Asean.

"Indonesia harus bisa unggul sebagai penggerak percepatan pertumbuhan di Asean, ini yang menjadi menarik," kata ekonom dari Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Nugroho Suryo Bintoro, di Kota Malang, Minggu (16/4).

Seperti dikutip dari Antara, Nugroho menjelaskan peran Indonesia sebagai penggerak percepatan pertumbuhan ekonomi itu seiring dengan proyeksi Bank Dunia, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 4,9 persen, lebih optimistis dibanding proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,8 persen.

Menurutnya, dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Bank Dunia tersebut, menjadi salah satu modal kuat dalam Keketuaan Asean Indonesia 2023.

"Pandangan Bank Dunia sudah merevisi pertumbuhan Indonesia sebesar 0,1 persen, dari 4,8 menjadi 4,9 persen. Sebetulnya ini menjadi modal kuat dalam kepemimpinan Indonesia, terutama dalam merealisasikan tema besarnya," katanya.

Ekspor Menguat

Ia menambahkan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,3 persen pada 2022, mayoritas masih ditopang oleh kuatnya ekspor akibat dampak pelemahan impor.

"Ini berarti, pada 2023, bentuk kerja sama dengan Asia Timur dan Asia Pasifik menjadi penting terutama untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia," katanya.

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjutnya, jumlah penduduk dengan usia produktif di Indonesia dan Asean cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut, menjadi peluang yang cukup besar mengingat penduduk dengan usia produktif itu juga merupakan pasar yang besar.

"Yang menjadi keuntungan bagi Indonesia dan negara Asean lainnya adalah jumlah penduduk usia muda yang produktif sekaligus berfungsi sebagai pasar. Ini yang harus didorong terutama dari sisi literasi digital," katanya.

Pada 2023, Indonesia kembali memegang Keketuaan Asean untuk yang kelima kali dengan mengusung tema Asean Matters: Epicentrum of Growth. Tema tersebut bermakna, Indonesia ingin menjadikan Asean tetap penting dan relevan bagi masyarakat Asean dan dunia.

Hal itu disebabkan Indonesia ingin membawa Asean menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia, baik peran sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan.

Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan Asean sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Jember, Jawa Timur, Adhitya Wardhono, mengatakan Keketuaan Indonesia di Asean dapat memperkuat integrasi ekonomi antarnegara Asean, sehingga dapat menjadi ajang penting untuk merenda optimisme hingga meningkatkan pengaruh diplomasi Indonesia.

"Sebagai salah satu founding fathers dan memiliki sejarah panjang dengan Asean, Indonesia tentunya akan berperan besar dan mampu dalam meningkatkan relevansi ekonomi Asean ke depan," katanya.

Menurutnya, keketuaan Asean juga bisa membuka peluang Indonesia dalam merancang dan memperkuat pengaruh kebijakan luar negeri yang selinier dengan nilai maupun kepentingan ekonomi nasional.

"Banyak manfaat ekonomi yang nantinya bisa diraih dari berbagai dimensi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," ucap pakar kebijakan bidang moneter itu.

Dalam jangka pendek, dampaknya akan terasa melalui penguatan kinerja perdagangan dan efek persiapan KTT Asean mendatang di Labuan Bajo dan Jakarta akan menciptakan stimulus maupun penciptaan lapangan kerja sementara melalui investasi, keamanan, pengiklanan, perbaikan, hingga penambahan infrastruktur.

Kemudian dalam jangka panjang, berbagai macam manfaat yang bisa disasar mulai dari Asean Power Grid, ketahanan pangan, kesehatan publik, transformasi digital, hingga green economy.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top