Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Reformulasi Ekonomi I Pemerintah Harus Meningkatan Produktivitas Dalam Negeri

Indonesia Lemah Mengatasi Impor dan Memacu Produktivitas

Foto : ISTIMEWA

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad - Setidaknya dalam reformulasi kebijakan kemandirian ekonomi itu menyasar pada enam program prioritas

A   A   A   Pengaturan Font

Dia berpendapat penggunaan produk dalam negeri harus memprioritaskan mesin dan peralatan pertambangan, mesin dan peralatan migas, alat berat, konstruksi dan material handling, hingga peralatan elektronika dan peralatan telekomunikasi.

"Belajar dari negara lain, tentu ada mitra lokal yang mampu meningkatkan kualitasnya sehingga bisa meningkatkan TKDN. Ini saya kira potret 2022 yang perlu kita lihat semakin lebih dalami," katanya.

Prioritas ketiga adalah pemerintah harus memperkuat non-tariff measures (NTM) sebagai penahan importasi agar bisa mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas produk-produk yang bisa dikembangkan di dalam negeri. Indonesia termasuk negara yang paling sedikit menerapkan NTM sehingga produk impor cukup mudah masuk ke pasar domestik.

"Amerika, Uni Eropa, Tiongkok, dan sebagainya mengembangkan NTM sebagai salah satu barrier ketika menghadapi impor yang cukup besar agar industri dalam negeri juga punya kemampuan untuk bersaing dan lebih mandiri," katanya.

Keempat, papar Tauhid, adalah memperkuat investasi pada sektor hulu migas. Berdasarkan catatan, realisasi di sektor investasi migas cenderung turun dalam tiga tahun berakhir yang berakibat pada kurangnya keyakinan terhadap kemandirian migas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top