Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kunjungan Kenegaraan I Paus Fransiskus Ingin Mempelajari Islam di Indonesi

Indonesia Kagumi Sikap Sederhana Paus Fransiskus

Foto : Tiziana FABI/AFP

Paus Fransiskus Kunjungan tiga hari di indonesia I Paus Fransiskus didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua dari kiri) dan Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9). Pemimpin Takhta Suci Vatikan tersebut dijadwalkan melakukan kunjungan pada 4-5 September 2024 ke sejumlah tempat di Jakarta, seperti Istana Negara, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya berterima kasih atas kedatangan Anda dalam perjalanan ini, terima kasih juga atas kebersamaan ini. Saya kira ini adalah penerbangan terpanjang yang pernah saya lakukan," kata Paus kepada wartawan di atas pesawat setelah mendarat di Jakarta seperti disampaikan seorang wartawan AFP.

Pemimpin agama Katolik seluruh dunia dan kepala negara Vatikan itu lantas naik mobil Toyota Innova Zenix dan meninggalkan bandara menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Sosok bersahaja dan rendah hati Paus Fransiskus tercermin dari pilihannya duduk di samping sopir, bukan di kursi belakang sopir layaknya tamu-tamu penting. Selama di Jakarta, Paus Fransiskus juga enggan menginap di hotel mewah dan lebih memilih menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Sebelum terbang dari Roma, Italia dalam perjalanannya menuju Bandara Fiumicino, Paus Fransiskus menggunakan mobil Fiat dan juga duduk di samping pengemudi. Presiden Jokowi dalam pernyataannya mengatakan kunjungan Paus Fransiskus merupakan sejarah bagi Indonesia.

Kepala Negara menyebut Paus Fransiskus merupakan pemimpin Vatikan ketiga yang datang ke Indonesia. "Ini merupakan kunjungan ketiga setelah kunjungan yang teramat mulia Paus Paulus VI pada tahun 1970, dan kunjungan yang teramat mulia Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989," kata Presiden. Indonesia dan Vatikan kata Jokowi memiliki komitmen yang sama untuk menjaga perdamaian dan persaudaraan serta menjamin kesejahteraan manusia. "Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama, memupuk perdamaian dan persaudaraan, serta menjamin kesejahteraan bagi umat manusia," kata Presiden.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top