
Indonesia Jangan Reaktif Ucapan Trump
trump
Foto: istJAKARTA - Pemerintah Indonesia tidak perlu cepat bereaksi terhadap ucapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Jangan cepat-cepat bereaksi terhadap apa pun ucapan Presiden Trump karena dia adalah jagoan 'deal maker'. Dia menuntut semaksimal mungkin tapi kalau ada tantangan atau penolakan maka dengan mudah mengubah pendapatnya," kata mantan Menlu Hassan Wirajuda di Beijing, Rabu (19/2).
Hassan mencontohkan, sebelum dilantik, Trump mengatakan akan menerapkan tarif tambahan ke Tiongkok sebanyak 100 persen tapi kenyataannya setelah dilantik, pemerintah AS hanya menerapkan tarif tambahan 10 persen ke barang-barang asal Tiongkok.
Malah Trump memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko meski hal itu juga ditunda selama satu bulan setelah kedua negara tetangga AS itu berjanji untuk meningkatkan keamanan perbatasan.
Usulan lain dari Trump yang tidak perlu buru-buru ditanggapi, menurut Hassan, adalah ucapannya soal pemindahan penduduk Palestina di Jalur Gaza ke Mesir dan Yordania.
Juga keinginannya mengembangkan ekonomi wilayah kantong Palestina itu sebagai "Riviera" di Timur Tengah sehingga menjadi rumah bagi masyarakat dunia.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan