Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Butuh Lebih dari Sekadar Pemerataan Listrik

Foto : BPMI

Proyek kincir angin pembangkit energi listrik yang berada di Sidrap, Sulawesi Selatan

A   A   A   Pengaturan Font

Hingga April 2020, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 98,93 persen. Meski pemerataan akses listrik di Indonesia semakin meningkat, pakar tekankan pentingnya kualitas akses listrik.

JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini kebutuhan akan energi menjadi sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Energi listrik semakin jadi kebutuhan utama di kala aktivitas kerja hingga belajar dilakukan dari rumah.

Namun, bagi mereka yang belum mendapat akses listik tentu akan semakin mempersulit aktivitas di saat pandemi. Berdasarkan laporan Tracking SDG 7: The Energy Progress Report 2020 yang dipublikasikan Mei lalu, sebanyak 789 juta orang tidak memiliki akses energi listrik.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menargetkan rasio elektrifikasi nasional dapat mencapai angka 99,99 persen di akhir 2020. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dalam acara peresmian proyek ketenagalistrikan nasional pertengahan bulan ini, menyampaikan hingga April 2020 rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 98,93 persen.

Namun, berbicara soal akses energi dalam konteks pembangunan manusia tidak hanya soal capaian rasio elektrifikasi. Hal tersebut disampaikan oleh Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam sebuah diskusi online.

"Kita harus melihat bagaimana kualitas akses energi, kehandalannya, kecukupannya, keterjangkauannya, penerimaan masyarakat, kelayakan lingkungan, dan manfaat sosial ekonomi berganda yang diciptakan oleh akses energi," ucap Fabby, Selasa (28/7).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top