Indonesia Akan Perlihatkan Kepada Delegasi Asing KTT G20 Tiga Pembangkit Listrik Berbasis EBT di Pulau Bali
Delegasi studi ekskursi Energy Transition Working Group (ETWG) G20 melihat panel surya di desa berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali.
Foto: antaraTiga pembangkit listrik itu mencakup pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di 33 gedung yang tersebar di Bali, PLTS hybriddi Nusa Penida, Klungkung, dan PLTS terapung di Muara Tukad, Denpasar.
"Ada beberapaproject, yang siap, sudahreadydi Bali, PLTS atap di 33 lokasi (total daya) 890,55 kWp, juga ada PLTShybrid di Nusa Penida 3,5 MWp, dan ada PLTS apung di Muara Tukad 100 kWp," kata Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI Yudo Dwinanda Priaadi saat jumpa pers virtual, Selasa (9/11).
Tiga pembangkit listrik itu, yang saat ini telah operasional, menjadi tempat yang dipamerkan (showcase) kepada para delegasi, karena keberadaan PLTS tersebut menunjukkan komitmen Indonesia untuk transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan.
Transisi energi menjadi salah satu isu sentral yang dibahas oleh para pemimpin negara saat mereka bertemu di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, pekan depan. Isu itu masuk dalam sesi pertama pembahasan yang mengangkat tema ketahanan pangan dan energi.
Dalam sesi jumpa pers yang disiarkan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Selasa, Yudo menyampaikan tiga PLTS yang menjadi "showcase" itu merupakan upaya Indonesia memperlihatkan kepada negara-negara anggota G20 bahwa tidak sulit untuk membangun pembangkit listrik berbasis EBT.
Ia lanjut menjelaskan PLTS, yang merupakan salah satu pembangkit listrik berbasis EBT, dapat dipasang di berbagai tempat, mulai dari atap rumah, gedung, dan perkantoran, sampai di atas permukaan air sebagaimana diperlihatkan PLTS Muara Tukad.
"Yang unik di Muara Tukad ini PLTS-nya terapung. Ini bentuk mini dari nanti yang besar di Cirata. Ini kami tunjukkan sebagaishowcasebahwa permukaan air bisa juga untuk PLTS, atap-atap rumah, lahan-lahan kosong bisa digunakan," kata Yudo.
Tidak hanya menampilkan PLTS di beberapa lokasi, Indonesia selaku tuan rumah KTT G20 tahun ini juga mengerahkan ratusan kendaraan listrik untuk mengangkut para tamu negara dan delegasi asing.
Penggunaan kendaraan listrik merupakan bagian dari "showcase" komitmen Indonesia mempercepat transisi energi.
Dalam paparannya, Yudo menyebut total ada 636 mobil listrik untuk tamu negara, delegasi asing, dan pasukan pengamanannya, kemudian ada 590 motor dan mobil listrik untuk pengamanan dan operasional, serta 30 bus listrik untuk kendaraan umum selama KTT G20.
Oleh karena itu, di sekitar lokasi KTT G20, ada ratusan alat pengisi daya untuk kendaraan listrik, yang di antaranya 64 SPKLUultra fast charging, 2 unit SPKLUmobile, 21 SPKLUfast charging, dan 200home charging, Yudo menambahkan.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia