IMF Perluas Pembiayaan Tanpa Bunga
Kredibilitas Fiskal
Menanggapi rencana pemberian utang oleh IMF, Guru Besar Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang, Candra Fajri Ananda, mengatakan pengeluaran negara-negara yang luar biasa besar untuk mengatasi dampak pandemi memang perlu diimbangi keberlanjutan pengelolaan utang dan menjaga kredibilitas fiskal yang berkelanjutan.
"Memang harus demikian, mengingat sebagian besar pembiayaan dari utang, maka manajemen utang perlu lebih akuntabel dan prudent, terutama dalam masa seperti ini. Kita tidak boleh melupakan krisis 1997-1998 yang memunculkan moral hazard dalam kebijakan. Kita harus terus berusaha tetap dengan tata kelola yang baik dan ketat," kata Candra.
Pandemi, jelasnya, belum ada yang tahu kapan berakhir. Walaupun usaha pemerintah sudah menunjukkan hasil, namun untuk perlindungan sosial dan upaya menggerakkan ekonomi membutuhkan biaya besar, sehingga subsidi atau relaksasi yang diberikan harus tepat sasaran dan tepat jumlah serta tetap dengan tata kelola yang baik.
Sementara itu, Guru Besar Sosiologi Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, Bagong Suyanto, mengatakan negara-negara G20 menyadari bahwa tidak mungkin mengharapkan negara miskin mampu bangkit sendiri untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya