Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Keuangan Negara I Saran IMF Menyebabkan Indonesia Terperangkap Jebakan Utang

IMF dan Bank Dunia Harus Tanggung Jawab atas Beban Utang RI dari Obligasi Rekap BLBI

Foto : MANDEL NGAN/AFP

DEMO MENENTANG IMF DAN WB I Seorang aktivis berpakaian seperti Evita Peron dari Argentina berdemo menyerukan reformasi utang selama Pertemuan Musim Semi Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) secara virtual, di luar kantor pusat IMF di Washington DC, AS, akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pada peringatan antikorupsi pekan lalu, kata Badiul, memang sangat betul. Menkeu menyatakan perlunya membangun satu sistem antikorupsi yang komprehensif sebagai penentu suatu bangsa menjadi negara berpendapatan tinggi, bermartabat, dan sejahtera.

"Itu benar karena terbukti obligasi rekap BLBI adalah produk kejahatan ekonomi terbesar yang membangkrutkan satu negara," kata Badiul.

Saat ini, jelas Badiul, pemerintah baru berani menagih piutang BLBI, namun masih bingung untuk melakukan moratorium bunga obligasi rekap yang harus dibayar hingga 2043.

"IMF dan Bank Dunia harus menjadi underwriter (penjamin emisi) moratorium obligasi rekap," kata Badiul.

Dengan kedua lembaga tersebut sebagai underwriter, maka secara de facto memberi napas kepada pemerintah, minimal selama tujuh tahun tidak membayar bunga obligasi rekap. Selama tujuh tahun moratorium itu, maka diharapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertumbuh tanpa beban utang yang mematikan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top