Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ilmuwan Tanamkan Sel Otak Manusia pada Tikus untuk Mencari Cara Menyembuhkan Skizofrenia dan Autisme

Foto : Istimewa

Protein fluoresen di otak tikus digunakan untuk sel-sel otak manusia yang ditransplantasikan.

A   A   A   Pengaturan Font

Usia tikus penting. Neuron manusia telah ditanamkan ke tikus dewasa sebelumnya, tetapi otak hewan berhenti berkembang pada usia tertentu, membatasi seberapa baik sel yang ditanamkan dapat berintegrasi.

"Dengan mencangkoknya pada tahap awal ini, kami menemukan organoid ini dapat tumbuh relatif besar, mereka menjadi vaskularisasi (menerima nutrisi) oleh tikus, dan mereka dapat menutupi sekitar sepertiga belahan (otak) tikus," kata Pasca.

Untuk menguji seberapa baik neuron manusia terintegrasi dengan otak dan tubuh tikus, udara dihembuskan ke kumis hewan, yang memicu aktivitas listrik di neuron manusia. Itu menunjukkan koneksi input, stimulasi eksternal dari tubuh tikus diproses oleh jaringan manusia di otak.

Para ilmuwan kemudian menguji kebalikannya. Dapatkah neuron manusia mengirim sinyal kembali ke tubuh tikus?

Mereka menanamkan sel-sel otak manusia yang diubah untuk merespons cahaya biru, dan kemudian melatih tikus untuk mengharapkan "hadiah" air dari cerat, ketika cahaya biru menyinari neuron melalui kabel di tengkorak hewan. Menurut penelitian yang diterbitkan Rabu (12/10) di jurnal Nature, setelah dua minggu, kedipan cahaya biru mengirim tikus-tikus itu ke cerat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top