Ilmuwan Kembangkan Protein Berbasis Jamur Pengganti Daging
Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan NTU, William Chen, dengan jamur tiram yang dibudidayakan dari ampas dasar kulit kacang kedelai.
SINGAPURA - Jenis protein alternatif baru yang terbuat dari jamur, yang lebih sehat, enak, dan hijau daripada pengganti daging nabati dilaporkan segera tersedia bagi konsumen.
Para ilmuwan dari Nanyang Technological University (NTU) baru-baru ini berhasil membudidayakan jamur dari dasar limbah makanan yang kaya nutrisi, seperti kulit kacang kedelai, tangkai gandum, dan biji-bijian dari produk sampingan industri pembuatan bir. Para peneliti berharap untuk mengomersialkan temuan mereka itu pada 2024.
Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan (FST) NTU, William Chen, yang menjadi kepala tim produk makanan tersebut, mengatakan ketika ditanam pada sisa makanan, jamur putih yang dapat dimakan (Agaricus bisporus) dapat menyerap semua nutrisi penting, seperti protein, zat besi, dan asam amino.
"Hasilnya lebih bergizi daripada bahan-bahan yang biasa ditemukan dalam alternatif daging nabati, seperti kacang polong, buncis, gandum, gluten, dan kedelai," kata Chen.
Dia mencatat tantangan utama yang dihadapi sektor protein nabati adalah memasukkan daging alternatif ini dengan nutrisi penting sehingga dibuat sebanding dengan daging hewan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya