Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Illah Sailah

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP
A   A   A   Pengaturan Font

Mereka akan susah. Akan tetapi, kalau dia punya dosen, ruangan, sarana, dan sebagainya, memenuhi standar minimal, meski dia tidak punya banyak penelitian atau jurnal ilmiah, mungkin terakreditasi, tapi hanya memenuhi standar minimal.

Jika ada universitas itu harus ditutup karena tidak memenuhi syarat, apa solusinya?

Benar, masyarakat yang jadi korban. Apalagi jika pembelajarannya tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Misalkan,banyak yang dipadatpadatkan, itu jelas tidak baik. Masyarakat harus tahu aturan yang sebenarnya. Yang paling bagus lagi kalau masyarakat itu masuk ke lamannya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Di sana akan terlihat perguruan tinggi mana, akreditasinya apa. Akreditasi itu jaminan kualitas dari lembaga eksternal.

Kalau kasusnya demikian, maka kami akan melindungi masyarakat yang datang, karena dia datang untuk meminta informasi. Yang pertama saya lakukan adalah mengundang pimpinan perguruan tinggi untuk menceritakan bagaimana pembelajarannya. Tak jarang ada yang tidak terawasi. Contohnya, rektornya di Jakarta Pusat, kelasnya ada di Jakarta Timur. Kami minta mereka memaparkan. Kami memiliki cara untuk memperlihatkan bagaimana jadwal perkuliahan itu. Dari sana akan kelihatan. Jadi, perguruan tinggi itu saya anjurkan menggunakan sistem informasi dengan cara online. Maka tidak ada lagi cerita telat memberikan nilai, daftar hadir tidak direkap, dan sebagainya.

Progresnya sekarang bagaimana?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top