IKN Harus Diikuti Pembangunan Kualitas SDM
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Foto: IstimewaJAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menekankan akan pentingnya pembangunan manusia di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, dampak positif dari ibu kota baru harus dapat dirasakan berbagai kalangan, terutama masyarakat sekitar.
"Langkah inklusif pembangunan manusia di Kawasan IKN dengan menyiapkan SDM berkualitas. Masyarakat di wilayah IKN diharapkan turut serta dan tidak hanya menonton hasil-hasil pembangunan IKN saja," ujar Muhadjir, dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (30/8).
Dia menekankan, pembangunan di IKN bukan hanya berkaitan dengan investasi maupun infrastruktur namun berkaitan juga dengan kesehatan dan pendidikan. Menurutnya, hal yang juga perlu menjadi perhatian yaitu arus mobilisasi.
Muhadjir menambahkan, kedatangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah direncanakan dan pastinya akan diikuti arus urbanisasi masyarakat harus diantisipasi. Hal tersebut berpotensi mempengaruhi keseimbangan tatakelola IKN yang dipersiapkan sebagai kota masa depan. "Dibutuhkan rekayasa sosial untuk mengantisipasi kondisi tersebut," lanjutnya.
Muhadjir mengungkapkan, pembangunan IKN adalah simbol dari komitmen kita untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Sekaligus mengimplementasikan Visi Presiden Jokowi untuk mengubah dari Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris.
Dia menuturkan, langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembangunan manusia dan budaya di IKN. Di bidang kesehatan yaitu dengan memprioritaskan tenaga kesehatan lokal, perlu didukung penyiapannya dengan menyediakan mentoring khusus persiapan sebelum mendapatkan beasiswa.
"Kualitas pendidikan bagi putra-putri daerah perlu didukung lembaga pendidikan yang mumpuni dengan mendekatkan fasilitasnya di sini. Belajar dari membangun Ibukota di negara lain perlu segera ada pemerintahan tidak terbatas OIKN. Warga lokal adalah pemilik awal IKN, jangan sampai pendatang baru yang nanti lebih merasa eksklusif di wilayah IKN," jelasnya.
Muhadjir juga menyinggung, prevalensi stunting di Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2023 mencapai 24,6 persen, yang berarti hampir 1 dari tiap 4 anak di Penajam Paser Utara, stunting. Angka ini meningkat 2,8 persen dari tahun 2022 (21,8 persen).
"Semoga bisa menjadi contoh daerah lain, kalau sudah jadi Ibu Kota Nusantara bebas dari stunting, bebas dari kemiskinan, kemudian anak-anak memiliki kemampuan belajar yang di atas rata-rata nantinya. Bagus, saya lihat semangat dari warga siap menyongsong IKN," ucapnya. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia