IKN Ajang Promosi bagi Program Baja Nasional
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan kegiatan proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi ajang pemasaran dan promosi yang bagus bagi program baja nasional.
"Sudah dibuktikan di IKN, dan saya pikir IKN akan menjadi marketing yang bagus untuk program baja," ujar Airlangga di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, kalau untuk urusan welding (las listrik) maka Indonesia tidak ada lawan. "Saya monitor di beberapa pabrikasi, kalau kita kirim ke pertandingan misalnya di Jepang dan yang lain, nomor satunya pasti dari Indonesia," katanya.
Kemudian industri baja pasti harus bersaing, karena dengan man hour cost-nya Indonesia pasti akan lebih bersaing juga. "Jadi kita tidak harus takut dengan itu, karena labor cost di Vietnam naik, labor cost di China naik, dan Indonesia dengan bonus demografi, itu adalah waktu untuk kita memanfaatkan," kata Airlangga. Di samping itu, dirinya juga menyampaikan bahwa nilai tambah dari baja nasional juga merupakan hal yang penting. "Nilai tambah penting, sehingga kita tidak menghitung barang dari kilo saja, tetapi dari total package daripada proyek," katanya.
Airlangga berharap agar konstruksi baja nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Saya ingin agar kita berkomitmen menjadi konstruksi baja, menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Sebagai informasi, Ketua The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia Purwono Widodo menyebutkan bahwa kebutuhan baja untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga tahap akhir mencapai total 9,5 juta ton.
Pembangunan IKN tahap awal membutuhkan sekitar 500.000 hingga 700.000 ton baja. Kebutuhan baja akan meningkat pada tahap pembangunan selanjutnya dengan perkiraan lebih dari 1 juta ton.
Purwono mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah bekerja sama untuk merealisasikan permintaan baja dalam pembangunan IKN.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan dalam pembangunan infrastruktur IKN tahun 2023-2024 estimasi kebutuhan baja konstruksi sebesar 331 ribu ton.
"Dalam pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun 2023-2024, estimasi kebutuhan baja konstruksi Kementerian PUPR sebesar 331 ribu ton," ujar Basuki sebagai keynote speech yang diwakili oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis, di Jakarta, Rabu.
Selain baja konstruksi, estimasi kebutuhan sumber daya material dan peralatan konstruksi di IKN 2023-2024, antara lain semen 1,9 juta ton, aspal 325.223 ton, beton pracetak 450.579 ton, dan peralatan 2.194 unit.
Berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, studi kelayakan teknis untuk penentuan lokasi IKN yang dilakukan pada 2018-2019 menjadi dasar pemilihan lokasi IKN yang baru.
Pemindahan IKN ke Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah seperti dari sisi lokasi, letaknya sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia yang dilewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut utama nasional dan regional. Ant/S-2
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya