Ikan Langka Hawaii Bisa Panjat Tebing Air Terjun dengan Ketinggian Lebih dari 300 Meter
Foto: BBC/Corry YapHONOLULU - Ikan 'O'opu asal Hawaii dapat memanjat air terjun hingga ketinggian lebih dari 300 meter.
"Sebagian besar sungai di sepanjang Pantai H?m?kua yang pernah saya kunjungi tampaknya mendukung populasi 'O'opu," tulis Tim Grabowski, kepala Unit Riset Perikanan Koperasi Hawaii dari Survei Geologi AS, dalam email, saat menjawab di mana dia menemukan ikan itu. "'O'opu cukup mudah dideteksi dengan kacamata hitam polarisasi yang bagus," imbuh Grabowski.
'O'opu - kata dalam Hawaii untuk menyebut ikan yang masuk bagian keluarga Gobiidae - mengacu pada beberapa spesies ikan air tawar. Beberapa dapat memanjat tebing air terjun di kepulauan itu menggunakan mulut dan sirip yang berbentuk cangkir isap.
Empat spesies ikan goby dan satu spesies ikan sleeper goby merupakan ikan air tawar asli di pulau terpencil tersebut.
Ilmuwan mengatakan 'o'opu sebagian besar endemik, kurang dipelajari dan terancam oleh pembangunan di sekitar habitat asli mereka.
Ikan ini berukuran kecil, tak mencolok, biasanya berwarna coklat, bisa berkamuflase, berbintik-bintik atau belang (meskipun jantan dari satu spesies, 'o'opu' alamo'o, merupakan pengecualian penting karena warnanya bisa setengah hitam dan setengah oranye terang selama musim bertelur).
Setiap spesies tampaknya lebih menyukai habitat tertentu di sepanjang aliran sungai. Ikan pendaki air terjun lebih memilih kolam yang terpencil saat dewasa.
Dengan curah hujan tahunan lebih dari 200 sentimeter, Pantai H?m?kua yang hijau di Pulau Hawaii memiliki air terjun melimpah.
Hanya lima spesies asli 'o'opu yang telah berevolusi untuk mengatasi aliran air tawar Hawaii yang deras dan empat di antaranya telah mengembangkan kemampuan luar biasa untuk memanjat tebing.
Meskipun demikian, kata Grabowski, ikan air tawar Hawaii sangat kurang dipelajari. Tidak banyak literatur tentang 'o'opu di luar sana dan masih banyak aspek biologi dan ekologi dasar yang sebagian besar tidak diketahui.
Namun, apa yang diketahui para ilmuwan sungguh menakjubkan.
"Mereka seperti melompat keluar dari air dan menempel di sisi air terjun," kata Richard MacKenzie, seorang ahli ekologi penelitian akuatik di Pacific Southwest Research Station, bagian dari US Forest Service.
"Kemudian mereka seperti menaiki air terjun, biasanya di tepi aliran air." Seperti ikan lain dalam keluarga goby di seluruh dunia, sirip perut ikan menyatu untuk membuat mangkuk pengisap.
Ikan Hawaii menggunakan alat hisap dan mulutnya, yang berevolusi untuk mengikis ganggang dari bebatuan, untuk mengangkut diri mereka sendiri ke atas bebatuan, ke permukaan tebing vertikal yang terjal.
Adaptasi Ikan
Seberapa jauh ikan itu bisa memanjat tergantung ukuran tubuhnya. "'O'opu terbesar, mungkin tidak dapat melewati bagian paling bawah dari kebanyakan aliran air terjun," kata Grabowski mengacu pada' o'opu n?kea (Awaous guamensis), dapat tumbuh sekitar 30 sentimeter panjangnya.
Sementara ikan remaja 'o'opu nopili (Sicyopterus stimpsoni) - yang panjangnya sekitar 18 sentimeter saat dewasa, terlihat bisa memanjat setinggi 41 meter.
O'opu' alamo'o (Lentipes concolor), ikan goby berwarna hitam dan oranye, adalah pendaki terkuat.
Ikan ini ditemukan di kolam di atas beberapa air terjun tertinggi di Hawaii, termasuk air terjun Hi'ilawe setinggi lebih dari 300 meter di Lembah Waipio H?m?kua utara. Itu jarak yang jauh untuk ikan yang tumbuh tidak lebih dari 13 sentimeter.
Jika manusia ingin mencapai prestasi yang sama, mereka harus memanjat permukaan dua kali tinggi El Capitan Yosemite, sementara wajahnya dihantam oleh gumpalan air sebesar batu setelah berenang ke hulu sejauh empat kilometer, lebih jauh dari pertandingan maraton.
Bagian dari pendakian yang efisien adalah menemukan jalur dengan hambatan paling kecil. Untuk 'o'opu, itu sering berarti bergelayut di tepi air terjun alih-alih di bagian tengah. Ini menimbulkan tantangan tersendiri.
"Masalah sebenarnya bagi ikan yang keluar dari air adalah bukan saat bernapas (selama insang dan kulitnya basah)," jelas Grabowski. "Bahaya sebenarnya terkait dengan pembuangan kotoran," imbuh dia seraya menerangkan bahwa ikan ini ternyata juga menggunakan insangnya untuk membuang nitrogen.
"Tanpa kemampuan untuk kencing di insang, ikan berada dalam bahaya toksisitas amonia," terang Grabowski.
Meskipun para ilmuwan tidak tahu persis bagaimana caranya, ikan goby pemanjat air terjun tampaknya telah beradaptasi untuk mengatasi masalah ini juga. Tapi masih ada pertanyaan lain: Mengapa harus susah-susah memanjat?
Sekali lagi, para ilmuwan tidak yakin. Tetapi banyak ahli yang mengatakan bahwa mungkin saja ikan itu melakukannya untuk membuat kekhasan spesies dan menghindari persaingan satu sama lain. Dengan kata lain: menjadi berbeda dan bertahan.
Ikan goby pendaki air terjun ada di semua enam pulau Hawaii yang dapat dikunjungi, tetapi Bob Kinzie, seorang profesor zoologi emeritus di Universitas Hawaii di M?noa di Oahu berkata bahwa pihaknya hampir tidak tahu tentang jumlah atau distribusi populasi ikan itu di pulau.
Hal ini membuat sulit untuk menentukan bagaimana populasi ini mungkin berubah dari waktu ke waktu. Namun, memahami bagaimana populasi berfluktuasi mungkin penting untuk menyelamatkannya.
Ekosistem asli Hawaii telah mengalami perubahan besar dalam 200 tahun lebih sejak orang Eropa datang ke pantainya. BBC/I-1
Berita Trending
- 1 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 2 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 3 Desk Pilkada Banyak Terima Aduan dari Yogyakarta dan NTTĀ
- 4 Sekjen PBB Desak G20 Selamatkan Perundingan Iklim yang Macet
- 5 Menteri Hukum Tegaskan Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta