Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 20 Feb 2025, 11:57 WIB

Dirawat di RS, Paus Fransiskus dalam Kondisi Stabil

Lilin dengan gambar Paus Fransiskus diletakkan di luar Poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Rabu, 19 Februari 2025, tempat Paus dirawat sejak Jumat, 14 Februari.

Foto: AP

VATICAN CITY - Tes darah Paus Fransiskus menunjukkan "sedikit perbaikan" saat menjalani perawatan di rumah sakit karena pneumonia, kata Vatikan pada Rabu (19/2). Perdana Menteri Italia mengatakan Paus sudah bercanda "seperti biasa".

Takhta Suci mengatakan kondisi klinis Paus Francis "stabil" pada hari keenam di rumah sakit Gemelli di Roma. Selasa kemarin pemimpin tertinggi umat Katolik itu didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya. 

"Tes darah yang dievaluasi oleh staf medis menunjukkan sedikit perbaikan, terutama pada indeks peradangan," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan pada Rabu. 

Setelah sarapan, ia "mengabdikan dirinya untuk aktivitas kerja bersama rekan-rekan terdekatnya", tambahnya.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga mengunjungi Paus selama 20 menit, katanya, dan dia mendapati dia "waspada dan responsif".

"Kami bercanda seperti biasa. Dia tidak kehilangan selera humornya," kata pemimpin sayap kanan itu dalam sebuah pernyataan.

Diagnosis pneumonia ganda menimbulkan kekhawatiran luas atas kesehatan Paus, setelah serangkaian masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, dari operasi usus besar dan hernia hingga masalah berjalan.

Namun di tengah banyaknya spekulasi online, termasuk laporan tentang dugaan ia wafat, Vatikan mengeluarkan buletin awal pada hari Rabu yang mengatakan bahwa Paus telah menghabiskan "malam yang damai" di kamar kepausan di rumah sakit dan sarapan.

"Paus bernapas dengan sendirinya. Jantungnya masih berfungsi dengan baik," tambah seorang sumber di Vatikan.

Paus Francis telah berbicara dengan teman-temannya melalui telepon, keluar dari tempat tidur dan duduk di kursi, serta bekerja kadang-kadang, kata sumber itu.

Gambaran yang Kompleks

Paus, yang telah menjadi kepala Gereja Katolik sejak 2013, memiliki jadwal yang padat meskipun usianya sudah lanjut dan menderita sakit, dan tahun ini disibukkan dengan perayaan tahun Yubelium suci.

Namun, ia kesulitan membaca khotbahnya beberapa hari sebelum dirawat di rumah sakit.

Setelah diagnosis awal bronkitis, Takhta Suci mengungkapkan pada Selasa malam bahwa tes "terus menyajikan gambaran yang kompleks".

"Infeksi polimikroba" yang muncul di atas "bronkiektasis dan bronkitis asma, dan yang memerlukan penggunaan terapi antibiotik kortison, membuat perawatan terapeutik menjadi lebih rumit", kata Vatikan.

"Pemindaian CT dada lanjutan yang dijalani Bapa Suci... menunjukkan timbulnya pneumonia bilateral, yang memerlukan terapi obat tambahan," tambahnya.

Bronkiektasis terjadi ketika bronkus, atau saluran udara, menebal karena infeksi atau kondisi lain.

Paus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru kanannya saat berusia 21 tahun setelah menderita radang selaput dada yang hampir membunuhnya.

Vatikan membatalkan audiensi kepausan pada hari Sabtu dan mengatakan Paus tidak akan menghadiri misa pada hari Minggu, meskipun belum mengumumkan rencana untuk doa Angelus mingguannya, yang diadakan pada hari Minggu tengah hari.

Kardinal Baldassare Reina, vikaris jenderal Keuskupan Roma, meminta semua paroki di ibu kota Italia untuk berdoa bagi kesembuhan Paus.

Wakil Presiden AS JD Vance, seorang Katolik, menyampaikan pesan serupa.

"Mari kita semua memanjatkan doa untuk Paus Fransiskus, yang tampaknya mengalami beberapa masalah kesehatan serius," tulisnya di media sosial.

Lilin-lilin, beberapa di antaranya bergambar Paus, telah diletakkan di bagian bawah patung Paus Yohanes Paulus II di luar rumah sakit Gemelli, tempat para peziarah datang untuk berdoa.

"Saya berharap dia pulih secepatnya karena ini adalah tahun Yubelium dan dia memiliki banyak hal yang harus dilakukan untuk kaum muda, untuk semua orang, ini sangat menyedihkan," kata Annamaria Santoro, seorang wanita Italia yang putranya berada di rumah sakit yang sama.

Teolog Jesuit Antonio Spadaro, yang dekat dengan Paus Fransiskus, mengatakan kepada harian Corriere della Sera Italia bahwa Paus kemungkinan dirawat di rumah sakit selama dua hingga tiga minggu.

"Jelas situasinya memang peka, tetapi saya tidak merasakan adanya bentuk kekhawatiran," katanya.

Paus "memiliki energi vital yang luar biasa. Ia bukan orang yang membiarkan dirinya menyerah, ia bukan orang yang pasrah. Dan itu adalah unsur yang sangat positif, kita telah melihatnya di masa lalu", katanya.

Paus telah membuka opsi pengunduran dirinya apabila ia tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya.

Namun dalam memoarnya tahun lalu, Paus Fransiskus mengatakan hal itu hanyalah "kemungkinan yang jauh" yang hanya dapat dibenarkan jika terjadi "rintangan fisik yang serius".

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.