Ibadah Haji Diharapkan Segera Terlaksana

JAKARTA - Ibadah Haji diharapkan terselenggara tahun ini. Pencabutan sejumlah aturan pencegahan penyebaran Covid-19 oleh pemerintah Arab Saudi diharapkan menjadi tanda ibadah haji bakal terselenggara. Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, kepada awak media, di Jakarta, Rabu (9/3).

"Saya berharap ini menjadi isyarat bahwa penyelenggaraan ibadah haji akan dibuka untuk semua negara, termasuk Indonesia," ujarnya. Sebagai informasi, pemerintah Arab Saudi menghapus karantina dan keharusan swab PCR para pelaku perjalanan luar negara.

Dia mengatakan, Kemenag masih menunggu informasi resmi dari Arab Saudi terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji. Zainut berharap Arab Saudi segera mengundang negara-negara pengirim jemaah untuk menandatangani MoU. "Setelah ada kepastian, Kemenag akan menyusun strategis penyiapan penyelenggaraan ibadah haji," jelasnya.

Zainut menyebut, dalam MoU biasanya diatur juga tentang kuota. Kepastian kuota akan menjadi bekal kemenag memfinalisasi persiapan, baik layanan dalam negeri maupun di Arab Saudi.

Lebih jauh, Wamenag menerangkan, tim advance sudah berada di Arab Saudi untuk mempersiapkan pelayanan jemaah.

Di dalam negeri, persiapan juga terus dilakukan. Kajian dalam rangka merespons kebijakan terbaru Arab Saudi ini terus dilakukan. "Juga dampaknya terhadap persiapan penyelenggaraan ibadah haji, baik terkait persyaratan vaksin maupun biaya perjalanan," tandasnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengatakan, penghapusan masa karantina dan tes PCR berdampak pada biaya perjalanan ibadah haji. Sebelumnya, ada kenaikan akibat syarat tersebut. "Saya yakin ini akan berdampak pada biaya tahun ini. Kemenag segera mengkaji, termasuk Komisi VIII DPR," katanya.