Hun Sen: Junta Tinggalkan Haknya
Palu Kepemimpinan l Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, saat menerima palu yang jadi simbol penyerahan kepemimpinan Asean yang tadinya dipegang oleh Brunei pada Kamis (28/10) pekan lalu.
"Membantu menyelesaikan krisis politik di Myanmar bukanlah campur tangan dalam urusan internal negara, tetapi ekspresi solidaritas Asean dan saling membantu berdasarkan saling menghormati kedaulatan," imbuh AKP.
Tanggapan Analis
Menanggapi pernyataan Kamboja itu, beberapa analis yakin bahwa Phnom Penh dapat mempertahankan sikap tegas seperti apa yang telah Asean dengan melarang Min Aung Hlaing mengikuti KTT.
"Saya sangat optimis bahwa Kamboja akan melanjutkan, apa yang telah Asean lakukan dan saya yakin kita akan melihat lebih banyak aktivisme di pihak Kamboja," ucap Sihasak Phuangketkeow, mantan sekretaris tetap di Kementerian Luar Negeri Thailand dalam webinar bertema Thailand and the Myanmar Crisis yang diselenggarakan oleh ISEAS Yusof Ishak Institute di Singapura, pada Rabu (27/10) lalu.
Sementara itu seorang analis politik Kamboja bernama Seng Sary mengatakan bahwa Kamboja harus memastikan mendapat dukungan dari semua anggota Asean dalam upaya mencari resolusi untuk situasi di Myanmar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya