Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Hotel di Kota Bogor Mulai Menggeliat

Foto : ANTARA/Arif Firmansyah

Tamu hotel berjalan di area kolam renang Hotel The 1O1, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Hotel-hotel di Kota Bogor sudah mulai menggeliat seiring dengan sebulan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3. Sejauh ini telah ada sekitar 75 persen atau sekitar 1.500 pekerja hotel yang mulai aktif bekerja kembali.
"Mereka sudah ada yang kerja full, ada juga yang masih proporsional," kata KetuaPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay di Kota Bogor, kemarin.
Menurut Yuno, saat ini ada 59 anggota PHRI Kota Bogor, dari 110 hotel yang ada di Kota Hujan itu. Jika jumlah karyawannya digabung, dia menyebut ratusan hotel itu sanggup memperkerjakan hingga 2.000 orang dalam keadaan normal.
Sebagian pengelola kini masih menahan jumlah pekerja yang bekerja penuh waktu selama enam hari dalam seminggu, karena jumlah kunjungan pada akhir pekan pun baru mencapai 75-83 persen.
Bagi hotel yang masih menerapkan waktu kerja proporsional, maka karyawan hotel masih mendapatkan jam shift kerja, dengan mengikuti arahan penyesuain prosedur kerja selama PPKM level 3 ini.
Konsentrasi karyawan, kata Yuno, difokuskan pada akhir pekan saat hotel-hotel digunakan sebagai tempat kumpul keluarga (family gathering) yang mulai mendominasi kunjungan sebanyak 83 persen, seiring anak 12 tahun juga mulai boleh masuk mal. "Ya market family sudah mulai ramai di akhir pekan," ujarnya.
Dikatakannya juga, kini sebagian hotel di Kota Bogor telah melengkapi fasilitas protokol kesehatan dengan menerapkan QR barcode aplikasi Pedulilindungi.
Hotel-hotel yang tergabung dalam PHRI pun telah bersertifikat untuk jaminan kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keamanan (safety), dan keberlangsungan lingkungan (environmental sustainability) atau CHSE.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top