Hongaria Desak Uni Eropa Kembali Jalin Komunikasi dengan Rusia
Arsip - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berbicara di parlemen Hongaria di Budapest, Hongaria, Rabu (13/12/2023).
Foto: ANTARA/Xinhua/Attila VolgyiPBB - Pemerintah Hongaria mendesak Uni Eropa untuk membuka kembali saluran komunikasi dengan Rusia sambil tetap menjaga kontak dengan Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto kepada RIA Novosti.
"Strategi yang dibangun adalah mengembalikan legitimasi saluran diplomatik, mengembalikan harapan perdamaian dengan membuka kembali saluran komunikasi dan tetap mempertahankan kontak tingkat tinggi dengan Ukraina untuk membuka kembali saluran komunikasi dengan Rusia," kata Menlu Hongaria saat berbicara tentang pendekatan yang diperlukan terhadap interaksi antara Brussel dan Moskow.
Kebanyakan politisi Eropa yang pro-perang "muncul" hanya setelah dimulainya inisiatif perdamaian dari Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, kata Szijjarto.
"Mereka telah mengancam kami dengan memboikot, tidak bernegosiasi satu sama lain, dan mengabaikan kami. Namun tahukah Anda, serangan-serangan seperti ini tidak menyurutkan semangat kami untuk melanjutkan misi perdamaian. Mereka mendorong kami untuk melakukan lebih banyak upaya untuk membantu solusi damai perang di Ukraina ini," tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa Hongaria sudah "terbiasa dengan serangan semacam itu" sejak Orban berkuasa pada 2010.
"Karena kami adalah pemerintahan yang patriotik, kami adalah pemerintahan yang tidak mewakili pemerintahan arus utama, sehingga kami berada di bawah sanksi keuangan dari Uni Eropa. Jadi, saya tidak melihat bagaimana mereka dapat mengancam kita lebih jauh lagi dari ini," ujar diplomat Hongaria itu.
Sebelumnya pada Juli, Orban bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sebagai bagian dari upaya diplomatiknya untuk membuka jalur komunikasi guna menyelesaikan konflik di Ukraina.
Belakangan, Orban juga bertemu dengan calon presiden Amerika SerikatDonald Trump. Beberapa pemimpin Uni Eropa memprotes apa yang mereka lihat sebagai penyalahgunaan jabatan presiden bergilir di blok tersebut.
Sejumlah anggota parlemen Eropa menuntut agar Hongaria dicabut haknya untuk memilih di Uni Eropa setelah perjalanan Orban ke Rusia dan China, lapor media Politico pada Selasa, dengan mengutip surat dari 63 anggota parlemen kepada pimpinan Uni Eropa.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia