
Hilirisasi Kunci RI Lolos dari "Middle Income Trap"

TEUKU RIEFKY Ekonom dari LPEM - Indonesia belum bisa keluar dari middle income trap karena tidak ada konsistensi kebijakan. Kebijakan berubah ketika rezim berganti. Padahal sebuah negara butuh waktu 20 hingga 30 tahun untuk keluar dari middle income trap.
Kemudian, transisi ke third stage yakni sektor tersier/service yang output-nya besar, namun serapan tenaga kerjanya relatif kecil, seperti perusahaan teknologi. "Middle income trap adalah kalau kita gagal berangkat dari stage 1,5 ke 2 atau 2 ke 3," kata Riefky, di Jakarta, Kamis (10/11).
Untuk mencapai tahap itu, kuncinya adalah mendorong investasi ke sektor manufaktur yang menghasilkan nilai tambah yang lebih.
"Jadi perlu adanya hilirisasi. Kalau kita terus berkutat di sektor yang nilai tambahnya rendah, misalnya pengolahan sawit, pengolahan tekstil, pengolahan produk kulit, kita tidak meningkat skill-nya," kata Riefky.
Selain itu, permasalahan Indonesia sehingga belum bisa keluar dari middle income trap karena tidak ada konsistensi kebijakan yang mana kebijakan berubah ketika rezim berganti.
Padahal, menurut dia, sebuah negara membutuhkan waktu 20 hingga 30 tahun untuk keluar dari middle income trap. "Indonesia rentan terhadap middle income trap karena setiap rezim berubah, sektor yang didorong juga berubah," kata Riefky.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya