Health Cities Summit 2024 Digelar di Sukabumi, Sejumlah Kepala Daerah Mulai Berdatangan
Sekda Pemkab Sukabumi Ade Somantri.
SUKABUMI - Sejumlah kepala daerah mulai berdatangan ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk mengikuti kegiatan nasional Healthy Cities Summit (HCS) 2024 yang pelaksanaannya difokuskan di sekitar Pantai Palabuhanratu.
"Sudah ada 17 kepala daerah yang hadir, untuk jumlah peserta hingga saat ini mencapai 300 orang," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Minggu (28/7).
Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan jumlah peserta yang hadir masih terus bertambah hingga Senin (29/7) yang bertepatan dengan pembukaan HCSVI/2024 Kabupaten Sukabumi.
Namun demikian, target jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan HCS600 orang kemungkinan besar tidak tercapaikarena terdapat banyak kendala, salah satunya pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada), sehingga jumlah peserta yang hadir 300 orang.
Selain kepala daerah, kegiatan ini juga akan dihadiri sejumlah pejabat dari pemerintah pusat, seperti menteri kabinet maupun pejabat dari beberapa kementerian terkait lainnya yang diinformasikan akan hadir saat pembukaan HCS.
Para peserta yang datang akan melakukan melakukan berbagai pembahasan terkait dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, saling menukar informasi hingga mencari solusi yang tepat menangani berbagai permasalahan tentang kesehatan.
"Kegiatan ini merupakan forum jadi yang mengatur kedatangan para tamu undangan bukan Pemkab Sukabumi tetapi event organizer (EO). Mereka yang mengurus pendaftaran, biaya penginapan, materi, peningkatan HCS untuk kabupaten/kota dan lain sebagainya," katanya.
Ade mengatakan Kabupaten Sukabumi yang terpilih sebagai tuan rumah HCS tahun ini karena telah meraih penghargaan pada acara serupa yang diadakan di Semarang dan Tangerang.
HCS ini juga bukan hanya mempromosikan dari kesehatannya, tetapi dimanfaatkan untuk mempromosikan dunia pariwisata Kabupaten Sukabumi. Selain itu yang paling penting dari acara ini untuk mengenalkan RSUD Sekarwangi yang menjadi rujukan untuk penyakit jantung.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya