Green AI, Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Melawan Perubahan Iklim
Petani menggunakan kecerdasan buatan dan augmented reality di pertanian untuk membantu sistem pertanian.
AI dalam mitigasi perubahan iklim
Mitigasi perubahan iklim mencakup berbagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta meningkatkan kapasitas penyerapannya dari atmosfer. Tujuan utama dari upaya ini adalah mencapai net zero emissions, yaitu kondisi di mana jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer seimbang dengan jumlah yang diserap kembali, sehingga mencapai titik impas emisi (net zero). AI memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan ini.
Di sektor energi-sumber emisi gas rumah kaca terbesar-AI dapat kita gunakan untuk mengoptimalkan konsumsi energi. Misalnya, melalui pengintegrasian AI ke dalam smart grid atau jaringan listrik pintar. Ini memungkinkan AI untuk menganalisis kebutuhan energi secara real-time, menyesuaikan pasokan, dan mengatur distribusi secara efisien.
Pemerintah Kota Shenzhen di Cina adalah salah satu wilayah yang telah memanfaatkan AI untuk mengatur distribusi listrik sekaligus mengelola penyimpanan energi. Alhasil, konsumsi energi per unit GDP (Produk Domestik Bruto) kota tersebut turun menjadi hanya sepertiga dari rata-rata nasional, menjadikannya kota dengan konsumsi energi per unit GDP terendah di Cina.
Di sektor kehutanan, AI dapat membantu pemantauan laju deforestasi melalui analisis citra satelit, pemrosesan data dengan cepat dan akurat untuk mendeteksi perubahan tutupan hutan. AI juga dapat mendeteksi kebakaran hutan berdasarkan analisis sensorik terhadap titik panas di wilayah hutan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya