Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Great Zimbabwe", Peradaban Asli Afrika yang Tak Diakui

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Great Zimbabwe terletak di dataran tinggi antara Sungai Limpopo di selatan dan Sungai Zambezi di utara. Reruntuhan batu itu berupa istana, menara berbentuk kerucut, dan beberapa pagar melingkar. Bangunan ini dibuat oleh nenek moyang orang Shona, mengukir batu bata dengan sangat ahli sehingga tidak perlu menggunakan mortar.

Sebagian besar reruntuhannya masih utuh, dan telah diisolasi dari ancaman polusi dan urbanisasi modern. Lokasi tersebut masih memiliki makna spiritual bagi orang Shona, dan beberapa reruntuhan masih berperan dalam upacara keagamaan.

Diyakini bahwa Great Zimbabwe awalnya adalah ibu kota kerajaan yang kuat dan makmur. Struktur yang membentuk reruntuhan kemungkinan besar dibangun antara abad ke-11 dan ke-15 M oleh Shona, suku berbahasa Bantu yang awalnya bermigrasi ke Afrika bagian selatan pada abad ke-2 M.

Raja-raja Zimbabwe Raya menguasai ribuan kilometer wilayah, tetapi mereka tidak menaklukkan tanah mereka dengan pasukan besar. Raja Zimbabwe Raya menerima wewenangnya untuk memerintah dari hubungan khususnya dengan arwah para penguasa yang telah meninggal, yang memberinya bimbingan. Keterkaitan mistik dengan leluhur ini memungkinkannya untuk melakukan kontrol spiritual atas para penguasa pemukiman yang lebih kecil di daerah tersebut.

Para raja juga bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi rakyatnya. Dia memiliki ribuan ternak dan kemungkinan besar mengawasi penyimpanan dan distribusi kelebihan biji-bijian. Beberapa sarjana percaya bahwa menara berbentuk kerucut yang terkenal di Great Zimbabwe adalah tempat penyimpanan biji-bijian simbolis. Hal ini menjadi bukti peran raja dalam menjaga kelangsungan hidup seluruh komunitas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top