Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 02 Agu 2019, 01:00 WIB

Gombyang Manyung Khas Indramayu

Foto: koran jakarta/teguh rahardjo

Ada dua kuliner khas asal Indramayu yang menjadi kuliner ikonik. Pertama Pedesan Entog dan kedua adalah olahan kepala ikan yang disebut Pindang Gombyang Manyung.

Lokasinya yang berada dipesisir pantai utara atau Pantura memang wajar jika olahan ikan menjadi menu yang banyak disajikan di daerah ini. Mulai warung pinggir jalan hingga restoran , seafood adalah makanan sajian utamanya.

Jika menikmati ikan bakar atau sajian seafood pada umumnya mungkin dilidah rasanya biasa saja dengan sajian seafood di daerah lain, kalau tidak digoreng ya bakar. Yang membedakan tentu bumbu dan cara mengolah, dan tidak lupa pula kondisi ikannya.

Karena berada di pinggiran pantai, ikan yang diolah tentunya jauh lebih segar. Meskipun itu adalah limbah ikan. Limbah ikan yang dimaksud adalah kepala ikan Manyung atau ikan yang sering dijadikan bahan untuk membuat ikan asin Jambal Roti.

Di toko, ikan asin dengan harga relatif mahal itu memang tidak pernah dijual utuh dengan kepala. Rupanya kepala ikan jambal ini memang dibuang. Namun yang tadinya dibuang dan menjadi limbah, kini menjadi kuliner khas dan favorit pelancong yang berkunjung ke Dermayon.

Sejarah Kuliner

Sekitar tahun 2006 beberapa penjual makanan mulai memanfaatkan kepala ikan manyung untuk diolah jadi makanan enak. Kepala ikan dibumbui pindang sehingga menu ini dikenal dengan nama Pindang Gombyang.

Nama gombyang dalam bahasa setempat berarti ukurannya besar. Kepala ikan manyung yang disajikan memang besar, sehingga harus dibelah. Satu porsi ikan manyung yang disjaikan adalah setengah dari kepala ikannya.

Kepala ikan manyung perlu dikukus atau direbus sebelum dibumbui. Setelah itu, kepala ikan manyung diberi bumbu utama seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, asam Jawa, tomat, dan cabe rawit. Mirip dengan kepala kakap pada sajian kuliner di masakan Rumah Makan Padang. Tetapi tentunya ada rasa yang berbeda.

Dari catatan disejumlah website lokal Indramayu dan cerita kecil dari pelayan rumah makan Panorama, Karangsong Indramayu, disebutkan jika Gombyang Manyung ini muncul karena banyaknya limbah kepala ikan jambal roti yang buang atau dihargai sangat murah, hanya 2.500 rupiah per kilogramnya.

Rumah makan Panorama inilah asal muasal Gimbyang Manyung mulai menjadi kuliener yang tidak bisa dilewatkan kalau melancong ke Pantai Karangsong. Ternyata dibalik populernya kuliner pindang khas Indramayu ini adalah Carmiah, warga setempat, yang kemudian mengolah kepala ikan jambal roti menjadi gombyang.

Pada awal dibuat, tentunya hanya disantap oleh sendiri dan keluarga saja. Menjual menu itu awalnya juga sulit, karena dianggap aneh, kepala ikan dibikin pindang.

Dagingnya pun tidak seberapa banyak. Namun dengan tekun dan terus mengolah dengan bumbu yang main lezat, gombyang pun kini semakin disukai. Bahkan disekitar rumah makan Panorama, banyaj muncul rumah makan yang menyajikan gombyang.

Rasa yang Gurih

Untuk bisa menikmati Gombyang Manyung di Rumah Makan Panorama, perlu kesabaarn ekstra. Apalagi jika akhir pekan, ratusan pengunjung, bukan hanya warga Indramayu yang harus rela antri untuk menikmatinya.

Akhir pekan biasanya semakin ramai, saat jam makan siang, pengunjung akan ramai berdatangan. Mereka adalah wisatawan yang sejak pagi bermain di pantai Karangsong. Ruang parkir cukup luas, rombongan bus kecil pun bisa masuk.

Pengunjung bisa memilih lokasi makan apakah didalam rumah makan atau memilih lebih santai di saung-saung yang dibangun diatas kolam ikan. Ada puluhan saung ukuran kecil dan juga besar, yang dapat digunakan untuk rapat sekaligus makan siang.

Luasnya rumah makan ini membuat pelayan harus menggunakan alat komunikasi HT untuk berkomunikasi dengan bagian dapur dan pemesanan menu. Meski demikian, pelayan sangat cepat merespon keinginan pelanggan yang datang.

Untuk bisa mencicipi gombyang kas Panorama, pengunjung harus rela menunggu sedikitnya setengah jam sejak memesan. Biasanya selain memesan gombyang, makanan khas pantai seperti udang bakar, cumi tepung atau ikan bakar plus cah kangkung juga dapat dipesan.

Saat tiba dimeja, meski disajikan dalam piring berukuran besar, ternyata banyak juga pengunjung yang memesan untuk dimakan sendiri. Sehingga dalam satu meja makan, bisa ada dua hingga tiga piring gombyang.

Dan saat dicicipi, meski ukuran kepala ikan manyung dalam satu porsi besar, tidak cukup jika dibagi berdua. Rasanya yang gurih, pedas sedikit asam dengan daging yang kenyal, tidak cukup satu porsi untuk dibagi berdua. Dinikmati dengan nasi panas, rasanya sungguh nikmat.

Uniknya setiap satu porsi yang disajikan ukurannya tidak sama, ada yang besar ada juga yang kecil. Sehingga harga menu ini pun tidak sama, antara 40 ribu hingga 60 ribu untuk ukuran kepala ikan yang paling besar.

Sayangnya pengunjung tidak bisa memilih untuk porsi dengan kepala ikan yang besar. Untung-untungan. Meski demikian pengelola rumah makan akan mencatat ukuran ikan yang disajikan, menyesuaikan dengan harga yang dibayar nanti.

Kepala manyung memiliki tulang -tulang yang keras. Batok kepala ikan ditutupi dengan daging tebal yang kenyal tak sungkan untuk "dicoel" langsung dengan tangan. Insang pada ikan pun ternyata nikmat untuk disantap, tidak ada rasa amis sedikitpun pada sajian manyung di Panorama.

Selain rumah makan Panorama, warga setempat juga merekomendasikan Gombyang Manyung di Rumah Makan Amanda. Lokasinya juga tidak jauh disekitar pantai Karangsong.

Cara memasak dan menyajikannya mirip, namun menurut penikmat gombyang, dua rumah makan ini memiliki rasa yang sedikit berbeda. Hanya bisa diketahui dengan cara mencicipinya langsung.tgh/E-6

Resep Gombyang Manyung

Jika tidak semmpat ke Indramayu, mungkin Anda bisa mencoba untuk membuat sendiri. Berikut resep Gombyang Manyung khas Indramayu.

BAHAN SATU:

- 6 Siung Bawang merah

- 3 Siung Bawang putih

- 1 Ruas Jahe

- 2 Ruas Lengkuas

- 1 Ruas Kunyit

BAHAN DUA :

- 4 Lembar Daun Jeruk

- 4 Lembar Daun salam

- 2 Batang Sereh, memarkan

- 50 Gr Buah asem jawa, pecahkan kulitnya

BAHAN TIGA :

- 750 cc Air

- 1 Buah Kepala ikan manyung, belah 2.

- 10 Buah Cengek merah (Cabai merah)

- 1 Buah Tomat Merah

- 2 Batang Daun Bawang, potong miring.

- 1 Buah Jeruk Limau

- Timun, tomat dan kemangi untuk lalapan

Cara Memasak :

- Rebus kepala ikan manyung, kemudian buang airnya, kalau perlu ulangi 2-3 kali sampai bau amisnya hilang, lalu tiriskan.

- Kemudian haluskan semua bahan satu dan tumis hingga harum. Masukan 750 cc air ke dalam wajan, aduk-aduk,kemudian tunggu hingga mendidih.

- Lalu masukan semua bahan kedua, tunggu hingga mendidih, kemudian diamkan sebentar. Masukan kepala ikan manyung yang telah direbus. Tunggu hingga mendidih.

- Sebaiknya rebus kepala ikan manyung dengan api kecil hingga air menyusut dan tersisa sekitar setengahnya atau sesuai selera. Matikan api, masukan cengek merah, daun bawang dan tomat. Sajikan dengan jeruk limau, timun, tomat dan kemangi sebagai lalapan.

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.