Gletser Mencair, Wilayah Perbatasan Dua Negara Eropa Ini pun Berubah, Picu Sengketa Teritorial
Rifugio Guide del Cervino, tempat peristirahatan wisatawan, dibangun di atas wilayah perbatasan Swiss-Italia. Secara teknis kini berada di areal wilayah selatan Swiss akibat gletser Theodul mencair.
Foto: wikipediaZERMATT - Fenomena alam membuat perbatasan wilayah dua negara bertetangga berubah. Ini terjadi di wilayah perbatasan antara Italia dan Swis ketika gletser mencair. Perubahan ini memicu sengketa perbatasan antara kedua negara.
Disiarkan Channel News Asia, Selasa (26/7), garis batas membentang di sepanjang daerah aliran sungai yang membelah dua negara. Titik dimana es yang mencair mengalir ke kedua sisi gunung menuju Italia atau Swiss.
Namun, mundurnya gletser Theodul berarti batas air itu merayap menuju Rifugio Guide del Cervino, tempat peristirahatan wisatawan, sekitar 3.380 meter dekat puncak Testa Grigia, dan menyapu bagian bawah gedung.
Ketika tempat itu dibangun pada 1984, sekitar 40 ranjang dan meja kayu panjang berada di area lahan yang masuk dalam wilayah Italia.
Tapi sekarang, duapertiganya termasuk ranjang dan restoran secara teknis berada di wilayah selatan Swiss.
Isu ini mengemuka karena areal yang bergantung pada pariwisata ini berlokasi di puncak salah satu resor ski terbesar di dunia yang kini memiliki stasiun kereta gantung .
Kesepakatan diputuskan di Florence pada November 2021, tetapi hasilnya hanya akan diungkap ketika perjanjian disahkan oleh pemerintah Swiss sebelum 2023.
"Kami sepakat untuk memisahkan perbedaan," kata Alain Wicht, kepala perbatasan Swisstopo kepada AFP.
Tugas Wicht mengawasi 7.000 tanda perbatasan di sepanjang daratan Swiss yakni 1.935 km, yang berbatasan dengan Austria, Prancis, Jerman, Italia, dan Liechtenstein.
Wicht menghadiri negosiasi dimana kedua negara membuat konsensi untuk mencari solusi. "Meskipun kedua negara memenangkan negosiasi, setidaknya tidak ada yang kalah," katanya.
Perbatasan Italia-Swiss melintasi gletser Alpine, perbatasan mengikuti garis batas air.
Namun, gletser Theodul kehilangan hampir seperempatnya antara tahun 1973 dan 2010. Gletser tersebut mengekspos bebatuan yang ada di bawah es, mengubah pembagian aliran sungai dan memaksa kedua negara bertetangga ini untuk menarik sekitar 100 meter wilayah perbatasan mereka.
Italia menolak untuk berkomentar dikarenakan situasi internasional yang kompleks.
Mantan kepala Swisstopo Jean-Philippe Amstein mengatakan sengketa seperti ini biasanya diselesaikan dengan tikar menukar nilai atau area permukaan daratan yang seimbang.
Dalam kasus ini, kata Amstein, "Swiss tidak tertarik untuk mendapatkan sepotong gletser. Pihak Italia tidak dapat memberikan kompensasi untuk kehilangan area permukaan yang dialami Swiss."
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: CNA
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 2 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 3 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 4 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
- 5 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol
Berita Terkini
- Pameran "Spirit of Indonesia" Kenalkan Indonesia ke Warga Shanghai
- Italia Kembali Raih Gelar Juara Piala Davis
- Cuaca Senin, BMKG: Hujan Masih Mengguyur Indonesia dengan Intensitas Variatif
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai Bali
- Subaru Luncurkan 2 Mobil Edisi Terbatas di GJAW 2024