Gerakan Konservasi ‘Spesies Terlupakan’ Berbasis Akar Rumput Bermunculan
Herjayanto, dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, bersama tim ilmuwan Yayasan Celebica bersama nelayan meneliti populasi Ikan Rono Lindu (Xenopoecilus sarasinorum).
Tantangan berikutnya: sebagian besar spesies terlupakan tidak termasuk ke dalam daftar dilindungi. Beberapa spesies pun memiliki wilayah sebaran di luar kawasan konservasi.
Namun, gerakan akar rumput mengubah tantangan ini sebagai peluang untuk mendesain program yang memungkinkan spesies hidup harmonis di wilayah milik masyarakat. Gerakan ini pun menjadi simpul gotong royong ilmuwan dan warga bersama pemerintah daerah atau instansi lainnya.
Misalnya, use atau kuskus talaud adalah hewan berkantung dilindungi tetapi populasinya tersebar di luar kawasan konservasi. Sejak 2020, PROGRES memfasilitasi kerja sama multipihak untuk mendukung pelestarian kuskus berbasis masyarakat di Pulau Salibabu di Kepulauan Talaud.
Berkat kerja sama multipihak, perburuan Kuskus Talaud berkurang drastis. Separuh dari 25 desa di Pulau Salibabu menyepakati komitmen pelestarian Kuskus Talaud.
Upaya ini tentu tidak dapat berhasil tanpa dukungan kontinu dari Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara dan juga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya