Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 27 Mei 2024, 03:13 WIB

Gen Z Perlu Kurikulum Khusus

Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan, dalam acara Wisuda Untar ke 83, di Jakarta, Sabtu (25/5).

Foto: Koran Jakarta/M.Ma'ruf

JAKARTA - Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan, mengatakan generasi Z membutuhkan kurikulum khusus untuk menyiapkan mereka lebih adaptif terhadap dunia kerja. Menurutnya, generasi Z menyenangi proses pembelajaran berbasis proyek.

"Menghafal, oh belum tentu mau dia (gen Z). Tapi kalau case atau project, dia bisa cari itu dengan cepat. Dalam waktu singkat, misalnya suruh menyajikan apa, dia cepat sekali," ujar Agustinus, usai acara Wisuda Untar ke 83, di Jakarta, Minggu (26/5).

Dia menjelaskan, di Untar sendiri teknologi dihadirkan untuk mendukung perkuliahan. Hal tersebut mempertimbangkan Gen Z yang cenderung cakap dalam mengoperasikan teknologi.

Agustinus menambahkan, pihaknya saat ini memiliki kurikulum yang sesuai zaman serta berbasis kompetensi agar lulusan bisa bekerja, berkarya, atau berwirausaha. Perkuliahan juga lebih diperbanyak pada praktik.

"Jadi kalau misalnya ada teoritik selama 4 kali pertemuan, kemudian sisanya 2 kali pertemuan lagi diskusi tentang bagaimana implementasi, diskusi bagaimana kasus-kasus, proyek, dan seterusnya," jelasnya.

Angka Pengangguran

Terkait adanya temuan Badan Pusat Statistik yang menyebut 10 juta Gen Z menganggur, dia menilai data tersebut mesti diklasterisasi terlebih dulu untuk menemukan soslusi yang tepat. Pasalnya, banyak aktivitas Gen Z terutama dalam pemanfaatan media sosial yang dapat menghasilkan pendapatan.

Dia menilai, untuk kelompok Gen Z yang menganggur tidak memiliki tingkat pendidikan yang memadai, maka perlu diberi pelatihan. Dalam proses ini, pemerintah bisa menggandeng perguruan tinggi.

Kepala Lembata Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah 3, Toni Toharudin, menilai kampus mesti terus mengevaluasi proses pembelajaran dan kurikulum. Hal tersebut agar lulusan bisa cepat terserap lapangan kerja.

"Kita tetap bisa mengevaluasi diri tentang pelaksanaan pembelajaran di kampus dan juga target-target kualitas lulusan kampus," ucapnya.ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.