Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Rusia Makin Agresif, AS Langsung Kirim 3.000 Tentara ke Sekitar Ukraina

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang merembet ke negara lain yang akhirnyaAmerika Serikat mengerahkan 3.000 tentara ke sekitar wilayah konflik. Presiden Joe Biden mengatakan, tentara tersebut dikirim untuk memperkuat komunitas negara NATO karena Presiden Vladimir Putin kian agresif menambah pasukan di perbatasan Ukraina.

Selanjutnya, Biden mendeklarasikan bahwa AS akan mengirimkan 1.000 tentara mereka di Jerman ke Rumania. Selain itu, 2.000 tentara lainnya akan diterbangkan dari AS ke Jerman dan Polandia.

"Selama (Putin) masih bersikap agresif, kami akan memastikan kepada sekutu-sekutu NATO kami di Eropa timur bahwa kami hadir di sana," kata Biden, yang dikutip dari AFP.

Setelah itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko, menyebutkan bahwa keputusan AS itu akan membuat kompromi kedua negara semakin sulit.

Belum lama, pejabat negara-negara Eropa memang sedang terus menggalakkan upaya diplomasi untuk meredam ketegangan di perbatasan Rusia dan Ukraina.

Ketegangan tersebut berawal ketika Rusia menyiagakan sekitar 100 ribu tentara di perbatasan Ukraina. AS mengklaim punya bukti bahwa Rusia siap menyerang Ukraina kapan pun.

Sementara Rusia membantah hal tersebut. Putin menjelaskan bahwa Rusia mengerahkan pasukan ke perbatasan Ukraina justru karena NATO menambah kekuatan di sekitar negaranya.

Putin memaparkan, AS ingin menggiring Rusia masuk ke dalam situasi perang dengan retorika-retorika mengenai Ukraina ini.

"Ukraina hanya alat untuk mencapai tujuan itu," kata Putin.

Selain itu, juru bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, memastikan bahwa negaranya tak mengirimkan pasukan untuk bertempur di Ukraina, yang bukan merupakan anggota NATO.

Perlu diketahui, Putin tetap khawatir Ukraina akan masuk NATO di masa depan. Jika terjadi, maka ancaman NATO terhadap Rusia akan semakin besar.

"Coba bayangkan Ukraina merupakan anggota NATO dan memulai operasi militer ini. Apakah kami harus berperang dengan blok NATO? Apakah ada orang yang memikirkan hal ini? Sepertinya tidak," ucap Putin, yang dikutip dari Reuters.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top