Gempar! Kerusuhan Meletus Malam Hari, Pasukan Keamanan Sri Lanka Dikerahkan di Kolombo setelah Terjadi Pengerusakan hingga Penjarahan
Foto: IstimewaPasukan keamanan dikerahkan di seluruh ibu kota komersial Sri Lanka pada hari Jumat (1/4) setelah pengunjuk rasa mencoba menyerbu rumah presiden dengan marah pada krisis ekonomi terburuk negara itu sejak kemerdekaan.
Dibebani oleh utang yang sangat besar, negara berpenduduk 22 juta orang itu menghadapi kekurangan barang-barang penting yang meluas dan kenaikan harga yang tajam.
Polisi di Kolombo mengatakan bahwa mereka menangkap 45 orang setelah kerusuhan Kamis (31/3) malam, di mana satu orang terluka parah.
Jam malam yang diberlakukan semalam dicabut pada Jumat pagi, tetapi kehadiran polisi dan militer ditingkatkan di sekitar kota, di mana puing-puing bus yang terbakar masih menghalangi jalan menuju rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Pada Kamis malam, pengunjuk rasa membakar ban untuk membarikade jalan utama ke ibu kota.
Ratusan orang, yang dikerahkan oleh aktivis media sosial yang tidak dikenal, berbaris di rumah Rajapaksa menuntut pengunduran dirinya, membakar dua bus militer dan sebuah jip polisi dan menggunakan batu bata untuk menyerang petugas.
Pasukan keamanan menembak ke arah kerumunan dan menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para demonstran. Tidak segera jelas apakah mereka menggunakan peluru tajam atau peluru karet.
Rajapaksa tidak berada di rumah selama huru-hara, menurut sumber resmi, tetapi pejabat tinggi militer berkumpul untuk membahas krisis tersebut.
Siaran langsung demonstrasi oleh jaringan televisi swasta tiba-tiba berhenti setelah apa yang dikatakan wartawan sebagai tekanan dari pemerintah.
Namun, video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pria dan wanita berteriak "gila, gila pulang" dan menuntut agar semua anggota keluarga Rajapaksa yang berkuasa mundur.
Kakak laki-laki presiden Mahinda menjabat sebagai perdana menteri sementara yang termuda dengan memegang portofolio keuangan. Kakak laki-laki tertua Chamal adalah menteri pertanian sementara keponakannya Namal memegang jabatan Kabinet untuk olahraga.
Kesulitan Sri Lanka telah didorong oleh pandemi Covid-19, yang melumpuhkan pariwisata dan pengiriman uang.
Banyak ekonom juga mengatakan bahwa hal itu telah diperburuk oleh salah urus pemerintah dan akumulasi pinjaman selama bertahun-tahun.
Sri Lanka memberlakukan larangan impor secara luas pada Maret 2020 dalam upaya untuk menghemat mata uang asing yang dibutuhkan untuk membayar utang luar negerinya yang sebesar USD 51 miliar.
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 4 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 5 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...