Gelombang Suara Ultrasonik Bisa Lancarkan Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak
Foto: IstimewaTim ilmuwan dari dua Universitas di AS baru-baru ini berhasil mengembangkan perangkat yang mampu melancarkan penyumbatan pada pembuluh darah di otak. Perangkat yang memanfaatkan gelombang suara ultrasonik diharapkan bisa mempercepat penanganan pasien penderita CVST.
Jika seseorang yang memiliki penyumbatan pada pembuluh darah di otaknya, maka gumpalan penyumbat itu harus dibersihkan sesegera mungkin. Baru-baru ini, sebuah eksperimen transduser yang menggunakan gelombang suara ultrasonik, berhasil memecah gumpalan darah jauh lebih cepat daripada metode yang ada.
Dikutip dari lamanNew Atlasedisi Senin (23/1), perangkat ini dikembangkan oleh para ilmuwan di North Carolina State University dan Georgia Institute of Technology, yang dirancang khusus untuk digunakan pada apa yang dikenal sebagai gumpalan trombosis sinus vena serebral (cerebral venous sinus thrombosis/CVST).
Gumpalan ini terbentuk di pembuluh darah yang biasanya memungkinkan darah mengalir dari otak.Ketika pembuluh darah tersebut tersumbat, tekanan darah di otak meningkat, ke titik di mana perdarahan berpotensi mematikan atau melumpuhkan dapat terjadi.
Saat ini sebagian besar perawatan CVST yang ada melibatkan penggunaan obat untuk melarutkan bekuan darah. Menurut tim di belakang studi terbaru ini, dibutuhkan rata-rata sekitar 29 jam, dan tidak pernah kurang dari 15 jam, untuk obat tersebut efektif bekerja.Sebaliknya, transduser baru memecah gumpalan dalam waktu kurang dari 30 menit.
Perangkat ditempatkan di dalam kateter yang dimasukkan melalui pembedahan ke dalam pembuluh darah dan kemudian dimasukkan ke tempat bekuan.Begitu mencapai tujuan itu, ia memancarkan gelombang ultrasonik yang berjalan maju seperti spiral seperti tornado.Tegangan geser yang dihasilkan oleh gelombang spiral ultrasonik ini cukup untuk memecah gumpalan dengan cepat dan menyeluruh.
Tidak Berbahaya
Efek ini sesuai dengan temuan penelitian Johns Hopkins Medicine sebelumnya, yang menunjukkan bahwa gumpalan kecil kemungkinan terbentuk di jantung saat darah membentuk pusaran spiral saat mengalir melalui otot.
Sejauh ini transduser telah berhasil diuji pada gumpalan dalam model cetakan 3 dimensi dari daerah sinus vena serebral otak, yang diisi dengan darah sapi.
Selain itu, ketika digunakan pada sampel pembuluh darah hewan, ditemukan bahwa gelombang itu tidak berbahaya bagi dinding pembuluh darah dan gelombang itu juga tidak menyebabkan kerusakan besar pada sel darah merah.
"Langkah selanjutnya bagi kami untuk melakukan tes menggunakan model hewan untuk lebih menetapkan kelayakan teknik ini untuk pengobatan CVST," kata Xiaoning Jiang dari Negara Bagian Carolina Utara, yang memimpin penelitian bersama dengan Chengzhi Shi.
"Jika tes itu berhasil, kami berharap dapat melanjutkan uji klinis," ungkap dia.
Pemaparan terkait teknologi CVST ini sendiri telah diterbitkan dalam jurnalResearchedisi 11 Januari lalu. SB/I-1
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 4 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- Kurang Darah Bikin Lemas, IDI Lombok Timur Bagikan Informasi Pengobatan Anemia
- Kenali Penyebab Penyakit Batu Ginjal, IDI Lombok Tengah Berikan Solusi Pengobatan
- Kenali Tanda-tanda Alergi Makanan, IDI Lombok Barat Berikan Solusi Pengobatan
- Film Horor "Jagal Teluh" Siap Tayang 27 Februari 2025, Jadi Syiar Untuk Selalu BersyukurÂ
- Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial untuk Penguatan Komoditas Pangan