Gelombang Panas Melanda AS, Badan Cuaca Keluarkan Peringatan
Layanan Cuaca Nasional (NWS) AS telah mengeluarkan peringatan untuk setidaknya 15 negara bagian, termasuk di beberapa kota besar seperti Philadelphia, Columbus, dan Boston.
Foto: AP/Jeff RobersonJAKARTA - Gelombang panas yang berlangsung selama beberapa hari masih melanda jutaan orang Amerika Serikat, dari wilayah Barat Tengah hingga Timur Laut.
Para pejabat menyatakan keadaan darurat dan mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan karena suhu tetap tinggi.
Hingga Rabu (19/6) sore, Layanan Cuaca Nasional (NWS) Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan untuk setidaknya 15 negara bagian, termasuk di beberapa kota besar seperti Philadelphia, Columbus, dan Boston.
"Suhu tertinggi di sore hari dan suhu terendah di malam hari kemungkinan akan menantang rekor harian dan bahkan rekor bulanan," kata NWS dikutip media independen AS, NRP. "Mereka yang tidak memiliki akses terhadap AC yang dapat diandalkan diimbau untuk mencari cara untuk menenangkan diri."
Perubahan iklim meningkatkan intensitas dan frekuensi panas ekstrem.
Gubernur Connecticut Ned Lamont memprakarsai protokol cuaca panas di negara bagian tersebut. Di New York, indeks panas maksimum, yang menggabungkan suhu dengan kelembaban relative, diperkriakan berkisar sekitar 100 di beberapa tempat pada hari Rabu.
Gubernur Kathy Hochul mengaktifkan pusat operasi darurat negara bagian itu.
Walikota Boston Michelle Wu mengumumkan darurat panas selama tiga hari di kota tersebut, yang juga memperkirakan indeks panas akan mencapai angka 90-an derajat Farenheit atau mencapai 100. Indeks panas dikenal sebagai suhu semu, suhu yang dirasakan tubuh manusia ketika kelembapan relatif dikombinasikan dengan suhu udara.
"Gelombang panas merupakan risiko bagi masyarakat kita, jadi setiap orang harus memastikan untuk tetap terhidrasi, batasi aktivitas di luar ruangan jika memungkinkan, kenakan banyak tabir surya, dan periksa tetangga dan orang yang Anda cintai," kata Wu.
Sekolah-sekolah umum di Buffalo dan Rochester mengumumkan pembubaran kelas awal minggu ini karena panas yang berlebihan. Sementara Sekolah Umum Worcester di Massachusetts memutuskan untuk membatalkan kelas pada hari Kamis dan mengakhiri tahun ajaran lebih awal karena cuaca yang terik.
Pusat pendingin dibuka di beberapa negara bagian. Layanan Cuaca Nasional mengatakan suhu diperkirakan akan tetap hangat sepanjang malam, yang berarti mereka yang tidak memiliki AC mungkin tidak dapat mendinginkan diri dengan mudah dan menghadapi risiko panas yang lebih besar.
CBS melaporkan, lebih dari 15.000 pelanggan listrik di wilayah Pittsburgh, hingga jam 8 malam pada hari Sabtu, mengalami listrik padam dan mungkin tidak dapat memulihkan listrik hingga akhir pekan.
NWS mengatakan gelombang panas besar pertama musim ini akan mencapai puncaknya di Great Lakes bagian timur dan New England pada hari Kamis (20/6), dan berlangsung hingga Jumat (21/6) dan akhir pekan di Ohio Valley dan Atlantik Tengah.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris
- Presiden Prabowo Terbitkan Perpres 202/2024 tentang Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional