Selasa, 07 Jun 2022, 10:00 WIB
Gawat! Kontainer Berisi Bahan Kimia Meledak, Puluhan Orang Tewas Mengenaskan dan Ratusan Luka-luka
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sebuah depot penyimpanan bahan kimia di Bangladesh
Foto: APSebuah depot penyimpanan bahan kimia dekat kota Chittagong, Bangladesh meledak hebat pada Minggu (5/6) lalu. Ledakan tersebut menyebabkan 49 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka dengan kondisi yang cukup serius.
Kebakaran berasal dari sebuah kontainer pengiriman yang membawa bahan kimia yang disimpan dalam beberapa wadah. Para sukarelawan yang ikut mengevakuasi para korban melaporkan bahwa ada lebih banyak mayat di dalam fasilitas yang terbakar dan hancur berpuing-puing.
Mulanya, kebakaran terjadi pada Sabtu malam di depot di Sitakunda. Depot tersebut menyimpan sekitar 4.000 kontainer, banyak yang diisi dengan pakaian yang ditujukan untuk pengecer Barat. Fasilitas ini berjarak sekitar 40 kilometer (25 mil) dari pelabuhan selatan utama Chittaging.
Kobaran api menyebabkan kontainer yang berisi bahan kimia meledak, menelan petugas pemadam kebakaran, sukarelawan, dan jurnalis dalam kobaran api. Ledakan yang cukup hebat melontarkan orang dan puing-puing ke udara, mengubah langit malam menjadi merah menyala.
Dahsyatnya ledakan, mampu menggetarkan bangunan di sekitar TKP. Kepala dokter regional, Elias Choowdhury mengatakan bahwa jumlah korban tewas hingga saat ini berjumlah 49 orang dan kemungkinan bertambah.
"Jumlah korban tewas akan meningkat karena proses evakuasi belum selesai," kata Chowdhury seperti yang dilansir dari AFP.
"Orang-orang ini, termasuk beberapa jurnalis yang melakukan live Facebook, masih belum kami hitung," pungkasnya.
Petugas pemadam kebakaran terus memadamkan api pada Minggu sore, dengan tayangan televisi menunjukkan asap masih mengepul dari beberapa kontainer, lebih dari 19 jam setelah kebakaran dimulai. Reazul Karim, direktur operasi pemadam kebakaran, mengatakan bahwa setidaknya tujuh petugas pemadam kebakaran tewas dan sedikitnya empat lainnya hilang.
"Masih ada beberapa mayat di dalam tempat-tempat yang terkena dampak kebakaran. Saya melihat 8 atau 10 mayat," kata seorang sukarelawan kepada wartawan.
Depot kontainer itu menampung bahan kimia berjenis hidrogen peroksida dan hingga saat ini pejabat setempat belum mengkonfirmasi penyebab awal kebakaran tersebut.
Kebakaran berasal dari sebuah kontainer pengiriman yang membawa bahan kimia yang disimpan dalam beberapa wadah. Para sukarelawan yang ikut mengevakuasi para korban melaporkan bahwa ada lebih banyak mayat di dalam fasilitas yang terbakar dan hancur berpuing-puing.
Mulanya, kebakaran terjadi pada Sabtu malam di depot di Sitakunda. Depot tersebut menyimpan sekitar 4.000 kontainer, banyak yang diisi dengan pakaian yang ditujukan untuk pengecer Barat. Fasilitas ini berjarak sekitar 40 kilometer (25 mil) dari pelabuhan selatan utama Chittaging.
Kobaran api menyebabkan kontainer yang berisi bahan kimia meledak, menelan petugas pemadam kebakaran, sukarelawan, dan jurnalis dalam kobaran api. Ledakan yang cukup hebat melontarkan orang dan puing-puing ke udara, mengubah langit malam menjadi merah menyala.
Dahsyatnya ledakan, mampu menggetarkan bangunan di sekitar TKP. Kepala dokter regional, Elias Choowdhury mengatakan bahwa jumlah korban tewas hingga saat ini berjumlah 49 orang dan kemungkinan bertambah.
"Jumlah korban tewas akan meningkat karena proses evakuasi belum selesai," kata Chowdhury seperti yang dilansir dari AFP.
"Orang-orang ini, termasuk beberapa jurnalis yang melakukan live Facebook, masih belum kami hitung," pungkasnya.
Petugas pemadam kebakaran terus memadamkan api pada Minggu sore, dengan tayangan televisi menunjukkan asap masih mengepul dari beberapa kontainer, lebih dari 19 jam setelah kebakaran dimulai. Reazul Karim, direktur operasi pemadam kebakaran, mengatakan bahwa setidaknya tujuh petugas pemadam kebakaran tewas dan sedikitnya empat lainnya hilang.
"Masih ada beberapa mayat di dalam tempat-tempat yang terkena dampak kebakaran. Saya melihat 8 atau 10 mayat," kata seorang sukarelawan kepada wartawan.
Depot kontainer itu menampung bahan kimia berjenis hidrogen peroksida dan hingga saat ini pejabat setempat belum mengkonfirmasi penyebab awal kebakaran tersebut.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Padnya Meisra Diliana
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia