Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 03 Jan 2025, 00:50 WIB

Gawat Bisa Jatuh Korban, Korsel Khawatirkan Akan Adanya Bentrokan Jika Presiden Yoon Ditangkap

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol.

Foto: ANTARA/Anadolu

Seoul - Kekhawatiran menyelimuti Korea Selatan akan terjadinya bentrokan jika para penyelidik memproses surat penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang bersikeras "berjuang hingga akhir".

Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) kemungkinan akan melaksanakan surat perintah penahanan Yoon itu paling cepat pada Kamis setelah Pengadilan Distrik Barat Seoul mengabulkannya pada Selasa.

Sejak itu, badan antikorupsi Pemerintah Korsel itu melakukan persiapan untuk melaksanakan surat perintah tersebut tanpa gangguan besar di tengah kekhawatiran dinas keamanan presiden atau pendukung Yoon dapat mencegahnya terjadi.

CIO meminta surat perintah tersebut setelah Yoon mengabaikan tiga panggilan untuk hadir dalam penyelidikan gabungan dengan polisi dan unit investigasi kementerian pertahanan atas penerapan darurat militer.

Sementara, meski surat perintah dapat segera dilaksanakan setelah dikeluarkan, CIO tampaknya berhati-hati mengenai bagaimana dan kapan itu dilaksanakan mengingat targetnya adalah seorang presiden yang sedang menjabat.

Dinas Keamanan Presiden mengatakan akan mengambil tindakan pengamanan sesuai dengan proses hukum setelah surat perintah dikeluarkan, yang menyebabkan para pengamat yakin bahwa mereka mungkin akan tetap melindungi Yoon daripada bekerja sama dengan para penyelidik.

Namun, CIO berjanji akan melaksanakan surat perintah yang akan jatuh tempo pada Senin itu.

Selain surat penangkapan, pengadilan juga mengeluarkan surat penggeledahan atas kediaman presiden, dengan membatasi penggeledahan di lokasi yang menyimpan rahasia militer atau penyitaan rahasia resmi tanpa persetujuan.

Sebelumnya dinas keamanan mencegah para penyelidik memasuki kediaman presiden untuk hal tersebut.

Untuk itu, Kepala CIO Oh Dong-woon meminta dinas keamanan untuk bekerja sama, dan memperingatkan bahwa setiap upaya mencegah pelaksanaan surat perintah tersebut dapat dianggap sebagai pengabaian tugas dan menghalangi tugas resmi.

Sementara itu, Yoon, presiden pertama yang mendapatkan surat penangkapan saat menjabat, mengirimkan pesan kepada para pendukungnya yang berkerumun di luar kediamannya sehari sebelumnya.

"Karena kekuatan internal dan eksternal yang melanggar kedaulatannya dan aktivitas kelompok anti-negara, Korea Selatan kini dalam bahaya," kata Yoon dalam pesan tersebut.

"Bersama Anda, saya akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negara ini."

Selain itu, pengacara Yoon, Kamis, mengatakan, jika polisi berupaya menangkap Yoon atas nama CIO, dinas keamanan rahasia dapat menangkap mereka atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penghalangan tugas resmi.

Tim pembela hukum Yoon telah mengajukan perintah penangguhan surat perintah tersebut, dengan menyebutnya "ilegal."

Setelah ditahan, CIO akan memiliki waktu 48 jam untuk mencari surat perintah lain atas penangkapan resmi Yoon untuk penahanan lebih lanjut atau membebaskannya.

Yoon menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang menghadapi tuduhan pemberontakan dan pengkhianatan, serta larangan perjalanan, setelah langkahnya yang mengejutkan bangsa pada malam 3 Desember.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.