Ganjar Berkomitmen Lanjutkan Proyek Strategis Nasional
Salam tiga jari -- Calon Presiden Ganjar Pranowo mlekukan salam tiga jari bersama sejumlah buruh dan pelaku UMKM usai dialog di Gedung Guru Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12). Dalam dialog tersebut Ganjar menyoroti masih maraknya praktik percaloan tenaga kerja yang merugikan buruh serta akan meningkatkan pelatihan bagi pelaku UMKM baik dari sisi produksi maupun pemasaran.
Foto: antara/Akbar Nugroho GumayJAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya bersama cawapres Mahfud MD akan melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Lanjutlah. Semua yang berkepentingan dengan rakyat dan manfaat untuk rakyat, pasti lanjut," kata Ganjar dalam wawancara khusus di kediamannya, Jalan Taman Patra Raya, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta, kemarin.
Ganjar menjelaskan apabila ada perbedaan pendapat di tengah masyarakat mengenai PSN, maka pihaknya akan mengajak bicara pihak-pihak terkait, seperti yang dilakukannya saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah soal PSN di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
"Ketika kemudian ada yang setuju dan tidak setuju, kami ajak bicara. Di Wadas, dua tahun kami mengajak bicara mereka, dua tahun, dan akhirnya mereka menerima, semuanya, ketuanya menerima," jelasnya.
Walaupun demikian, dia mengaku masih terdapat pihak yang tidak setuju dengan adanya PSN di Desa Wadas. Sehingga, dirinya mempersilakan masyarakat untuk menggunakan jalur hukum. "Hari ini masih ada yang tersisa, kalau tidak salah beberapa bidang dari tiga orang. Kami kasih kesempatan; kami mau ke pengadilan, boleh," katanya.
Jika kelak terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024, kata Ganjar, maka para kepala daerah turut bertanggung jawab terhadap PSN di daerahnya. "Tetapi tugas saya menyelesaikan, bukan menghindar, apalagi saya lempar. Eh, PSN bukan tugasnya gubernur, itu tugasnya pak menteri PUPR, tugasnya presiden. Tidak, saya bertanggung jawab. Sebenarnya edukasinya adalah jangan cuci tangan, tanggung jawablah pada soal itu (PSN)," ujar Ganjar.
Keluhan Petani
Dalam kesempatan lain, Ganjar mengungkapkan komitmennya untuk memperbaiki data petani di Indonesia sebagai salah satu upaya mengatasi terjadinya kelangkaan pupuk subsidi.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar menanggapi keluhan salah satu petani dalam acara pertemuan dengan buruh tani dan nelayan di Taman Marakas, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12).
Menurutnya, solusi pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pupuk ialah memperbaiki data. Jika terpilih menjadi Presiden, ia berkomitmen akan segera memperbaiki data petani di Indonesia.
"Bahasa Ganjar-Mahfud itu 'sat set', cepat, 'tas tes'. Agar apa? Agar ini segera dibereskan sehingga tadi disampaikan ibu bapak semuanya, namanya bantuan dari negara harus sampai kepada yang berhak," ucapnya.
Ganjar mengatakan kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, namun juga terjadi di wilayah lainnya seperti Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi, sampai Kalimantan. "Semuanya sulit dan kami bukan tidak bertanya, kami bertanya kepada kawan-kawan saya di DPR. Subsidinya kemarin dikurangi untuk beberapa jenis, dengan kebutuhan tinggi, pasti sulit," ujarnya.
Nurman, salah satu petani di Bekasi, itu berharap persoalan kelangkaan pupuk tersebut dapat teratasi. "Kalau mau beli harus pake KTP, harga tinggi. Harusnya kan harga padi lebih tinggi dari pupuk. Saya harap untuk petani pupuknya dipermudah, airnya dipermudah sehingga harga jual padi tinggi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengatakan data warga miskin pun harus diperbaiki agar bantuan dapat diberikan dengan mudah dan tepat sasaran.
Ganjar menilai bahwa menggunakan pupuk organik menjadi salah satu alternatif petani di tengah kelangkaan pupuk subsidi. "Maka itulah pentingnya para penyuluh-penyuluh kita untuk bisa membantu," katanya.
Selain pupuk, Ganjar menambahkan membuat embung, memperbaiki saluran irigasi, termasuk modernisasi irigasi juga penting dilakukan.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan