Mimpi yang Tak Pernah Padam, Perjuangan Adhin Lolos ASN Kejaksaan
Saiful Adhinata Putra lolos ASN Kejaksaan di tengah keterbatasannya, saat ditemui di Kantor Kejati Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Foto: IstimewaSEMARANG - Saiful Adhinata Putra, seorang pemuda yang berasal dari keluarga dengan penghasilan terbatas, adalah contoh nyata dari tekad dan semangat yang tak pernah padam.
Lahir dalam keluarga sederhana, ayahnya bekerja sebagai pengemudi ojek online dan ibunya seorang perawat, Adhin tumbuh dengan keyakinan bahwa pendidikan dan kerja keras adalah kunci untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Pada tahun 2019, Adhin memulai perjalanan pendidikannya di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), mengambil jurusan akuntansi.
Meski awalnya ia mengikuti kelas pagi, kondisi yang mengharuskannya untuk bekerja membuatnya beralih ke kelas sore. Adhin sadar bahwa hidup tak hanya tentang belajar, tapi juga tentang bertahan dan mencapainya dengan kerja keras.
Selama dua tahun, ia bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan sekuritas. Namun, beban untuk membiayai kuliah dan kebutuhan sehari-hari tidak membuatnya berhenti.
Adhin juga menyambi menjadi pengemudi ojek online, menggunakan motor sebagai alat bantu untuk menyambung hidup. Di tengah segala keterbatasan, Adhin tetap berjuang tanpa mengenal lelah.
Ia harus membiayai kuliahnya sendiri sambil mencicil motor yang ia pakai untuk bekerja. Tantangan demi tantangan datang silih berganti, namun semangatnya tetap membara.
Suatu ketika, setelah mempertimbangkan banyak hal, Adhin membuat keputusan besar untuk berhenti bekerja dan membuka usaha kecil bersama teman-temannya.
Di saat yang bersamaan, ia mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), yang menjadi impian besarnya.
Impian Adhin untuk bergabung dengan Kejaksaan muncul setelah ia berbincang dengan seorang teman yang sudah diterima di sana.
Cerita tentang lingkungan kerja yang positif dan peluang karir yang menjanjikan menumbuhkan harapan baru di hati Adhin.
Meskipun awalnya ia merasa pesimistis dengan ketatnya seleksi dan rumor tentang oknum yang memperjualbelikan peluang, Adhin tetap teguh dengan niatnya.
Adhin tidak hanya mengandalkan kemampuannya sendiri dalam perjalanan ini. Ia mendapat dukungan penuh dari sang ayah, yang meski dalam kondisi keuangan yang serba terbatas, rela membiayai les persiapan CPNS untuk anaknya.
Baginya, ini adalah cara untuk membalas pengorbanan sang ayah yang telah banyak berkorban demi masa depannya.
Setiap langkah yang diambil Adhin dipenuhi dengan tantangan. Setelah berhenti dari pekerjaannya, pendapatan yang semakin berkurang menjadi ujian berat.
Namun, ia tidak pernah mengeluh. Bagi Adhin, perjalanan ini bukan hanya soal mencapai tujuan pribadi, tetapi juga tentang membuktikan bahwa latar belakang keluarga yang sederhana tidak menjadi penghalang untuk mencapai cita-cita setinggi langit.
Adhin percaya, perjuangan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri. Ia ingin membuktikan kepada dunia bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras, siapa pun, dari latar belakang apa pun, bisa meraih impian mereka.
Keberhasilannya dalam seleksi CPNS nanti menjadi bukti nyata bahwa tidak ada yang tak mungkin jika kita berani bermimpi dan berjuang untuk mewujudkannya.
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 3 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan