Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertemuan Negara Industri Maju

G-7 Siapkan Pembiayaan US$600 Miliar untuk Infrastruktur di Negara Berkembang

Foto : LUKAS BARTH/AFP

PRESIDEN JOKO WIDODO HADIR DI KTT G7 I Presiden AS, Joe Biden (kedua dari kanan), Presiden Indonesia, Joko Widodo (kiri), dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron (ketiga dari kanan) berbicara di samping Perdana Menteri Italia, Mario Draghi (kanan) di sela-sela sesi kerja “Berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik: Iklim, Energi, Kesehatan” pada KTT G7, Senin (27/6) di Kastil Elmau, Jerman. Pada KTT G7 tersebut, Indonesia hadir sebagai mitra G7 sekaligus Presidensi G20.

A   A   A   Pengaturan Font

SCHLOSS ELMAU - Para pemimpin negara industri maju yang tergabung dalam kelompok tujuh negara (G7), pada Minggu (26/6), berjanji untuk mengumpulkan dana swasta dan publik sebesar 600 miliar dollar AS selama lima tahun. Dana tersebut akan digunakan membiayai infrastruktur yang dibutuhkan di negara-negara berkembang guna melawan Proyek Sabuk dan Jalan Tiongkok yang bernilai triliunan dollar.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan para pemimpin G7 lainnya meluncurkan kembali "Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global" yang baru berganti nama pada pertemuan tahunan mereka yang diadakan tahun ini di Schloss Elmau, di selatan Jerman.

Biden, seperti dikutip dari Antara, mengatakan AS akan memobilisasi 200 miliar dollar AS dalam bentuk hibah, dana federal, dan investasi swasta, selama lima tahun untuk mendukung proyek-proyek di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membantu mengatasi perubahan iklim serta meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender, dan infrastruktur digital.

"Saya ingin memperjelas. Ini bukan bantuan atau amal. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan bagi semua orang," kata Biden, menambahkan bahwa itu akan memungkinkan negara-negara untuk "melihat manfaat nyata dari bermitra dengan demokrasi".

Ratusan miliar dollar AS tambahan, papar Biden, bisa diperoleh dari bank pembangunan multilateral, lembaga keuangan pembangunan, dana kekayaan negara, dan lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top